Senin
17 Februari 2025 | 6 : 05

Kapolri Baru Akan Diumumkan Pekan Ini

pdip jatim - presiden jokowi turun dari pesawat kepresidenan

pdip jatim - presiden jokowi turun dari pesawat kepresidenanJAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap akan mengumumkan soal Kapolri pekan ini. “Insya Allah pekan ini,” kata Jokowi setelah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma dari kunjungan kenegaraan Senin lalu.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, sampai sekarang belum ada arahan baru dari presiden soal pengumuman Kapolri. “Kemungkinan tetap minggu ini,” kata Andi di Istana Negara, Kamis (12/2/2015).

Hari ini, Jokowi tidak memiliki agenda di luar Istana. Sementara Jumat besok Jokowi dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan para bupati di Istana Bogor, dan pada Jumat sore, presiden akan terbang ke Solo untuk menghadiri acara Partai Hanura.

Jika jadi mengumumkan soal Kapolri, jelas Andi, tidak masalah dilakukan di Bogor atau Solo. “Bisa kan diumumkan di Solo atau Bogor, tidak ada masalah,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Airlangga, Haryadi berpendapat, sebaiknya Jokowi tetap berada di PDI Perjuangan. Jokowi diminta untuk tidak goyah menyikapi dinamika politik yang ada saat ini.

Menurut Haryasi, jika Jokowi mundur dari PDI Perjuangan, mungkin saja Megawati dan PDI Perjuangan akan sedikit merugi. Tapi partai ini tetap akan eksis sebagai kekuatan politik besar karena fondasi Megawati dan PDI Perjuangan sudah kokoh.

“Sementara Presiden Jokowi niscaya akan merupakan bunuh diri politik dan konyol,” ujar Haryadi, Rabu (11/2/2015).

Dia memprediksi, dorongan untuk berpisah dengan partai yang mengusung Jokowi selama ini berasal dari figur atau faksi kelompok relawan pendukung Presiden yang karakternya memang anti-partai. Namun, menurut Haryadi, kelompok tersebut tidak berpikir secara realistis.

Jika menuruti kemauan kelompok tersebut, jelas Haryadi, Jokowi akan kehilangan kekuatan di parlemen. “Pada saat yang sama, memisahkan diri dari Megawati, Presiden Jokowi akan kehilangan patron ideologi nasionalisme. Presiden Jokowi akan mudah dicap sebagai pengkhianat politik,” katanya.

Haryadi menambahkan, memang tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya ada parpol lain yang bersedia untuk mendukung pemerintahan Jokowi di parlemen. Namun, kata dia, belum tentu kelompok tersebut mau mengusung Jokowi tanpa adanya kepentingan. Kinerja pemerintahan pun nantinya akan menjadi tidak efektif. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Madura Pop Talent 2025, Ajang Pencarian Bakat dan Penguatan Ekosistem Seni

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Madura Pop Talent 2025 untuk pelajar tingkat SMP/MTs dan ...
SEMENTARA ITU...

Tasyakuran Jelang Pelantikan, Mas Dhito Sampaikan Ini

KEDIRI – Mendekati akhir jabatan di periode pertamanya, sekaligus titik awal untuk melanjutkan pemerintahan di ...
KRONIK

Prabowo Kembali Jadi Ketua Umum Gerindra, Puan Ucapkan Selamat

ABU DHABI – Kongres Luar Biasa Partai Gerindra menetapkan Presiden Prabowo Subianto sebagai ketua umum 2025-2030. ...
LEGISLATIF

Bantuan Pusat untuk Bidang Infrastruktur dan Irigasi di Bondowoso Dikosongkan, Sinung: Masih Dibahas

BONDOWOSO – Wakil Ketua DPRD Bondowoso Sinung Sudrajad mengungkapkan, ploting anggaran dana alokasi umum (DAU) ...
LEGISLATIF

Amithya Jamin Stok Elpiji 3 Kg Aman Saat Ramadan dan Idul Fitri

MALANG – Keluhan masyarakat soal sulitnya mencari elpiji (LPG) 3 kilogram menjadi perhatian Ketua DPRD Kota Malang, ...
SEMENTARA ITU...

Cek Kesehatan, Mas Dhito dan Mbak Dewi Siap Ikuti Pelantikan dan Retret

KEDIRI – Bupati dan Wakil Bupati Kediri Terpilih Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa menjalani cek ...