Selasa
26 November 2024 | 5 : 28

Kali Kedua, Pemkab Ponorogo Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng

PDIP-Jatim-Bupati-Sugiri-22022022

PONOROGO – Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng masih terjadi hingga saat ini. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali menggelar operasi pasar minyak goreng untuk yang kedua kalinya di beberapa wilayah, Selasa (22/2/2022).

Jika pada operasi pasar minyak goreng pertama, Pemkab Ponorogo menyediakan 4000 liter, kali ini bertambah menjadi 6000 liter. Pembagian dilakukan di empat titik, yakni di Paseban Alun-Alun, Pendopo Kecamatan Kauman, Pendopo Kecamatan Pulung, dan Pendopo Kecamatan Sawoo. Per liter minyak goreng dibanderol Rp 13.500 rupiah. Setiap warga maksimal diperbolehkan membeli 2 liter.

“Hari ini kami sediakan 6000 liter minyak goreng per liternya 13.500 rupiah. Kita bagi di 4 titik, yaitu di Paseban Alun-Alun, Pendopo Kecamatan Kauman, Pendopo Kecamatan Pulung dan Pendopo Kecamatan Sawoo. Di Paseban 3000 liter, di titik yang lain masing-masing 1000 liter,” ucap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, usai memantau pelaksanaan operasi pasar minyak goreng di Paseban Alun-Alun Ponorogo.

Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu menjelaskan, operasi pasar ini adalah untuk menstabilkan harga agar sesuai HET (harga eceran tertinggi). Operasi akan terus digelar sepanjang masih ada kelangkaan minyak goreng di Ponorogo. Jika dirasa harga sudah stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan oleh pemerintah, serta ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baru operasi akan dihentikan.

“Ini upaya untuk mengintervensi pasar sama kebutuhan mendesak di pasaran. Kalau masih langka, maka akan digelar lagi (operasi pasar, red). Kita lihat dulu stoknya,” imbuhnya.

Dalam operasi pasar sempat terjadi desak-desakan dan kerumunan warga. Kegaduhan pun tak terelakkan. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Bupati Sugiri menyampaikan, terjadi keterlambatan karena mobil box pengantar minyak goreng sempat mengalami ban bocor di Saradan, Madiun. Yang mana seharusnya operasi dimulai pukul 9 pagi, namun terlambat setengah jam kemudian.

“Terjadi kerumunan seperti ini karena mobilnya mogok di Saradan. Sehingga terjadi keterlambatan. Warga sudah datang, minyak baru datang,” jelasnya.

Sementara itu, Suprapti (66), warga Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, mengaku senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng ini. Ia rela menunggu sejak jam 7 pagi demi mendapatkan 2 liter minyak goreng. Walaupun ia sempat berdesak-desakkan dan akhirnya mendapatkan prioritas dengan dibantu Satpol PP.

“Alhamdulillah dapat keringanan. Saya antre paling awal, belum ada orang. Sayangnya, orangnya sulit diatur, desak-desakan. Harapan saya harga minyak di pasaran diturunkan, sebab selama ini tidak terjangkau,” bebernya. (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...