Jumat
14 Maret 2025 | 1 : 33

Kalau Terbukti, Pelaku Pungli Siswa Baru Harus Ditindak Tegas

SAMSUNG CAMERA PICTURES

SAMSUNG CAMERA PICTURESSURABAYA – Kasus penangkapan Wakil Kepala SMA Negeri 15 dalam dugaan pungutan liar (pungli) terkait proses mutasi siswa baru menjadi perhatian serius DPRD Surabaya. Saat hearing dengan jajaran Dinas Pendidikan, Selasa (7/1/2015), Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana minta siapapun oknum yang terbukti melakukan pungli, harus ditindak tegas.

“Harus ditindak tegas agar ada efek jera. Dengan demikian ke depan tidak ada lagi yang ‘main-main’ dalam proses penerimaan siswa baru. Tidak hanya di SMA 15, tapi juga SMA lain di Surabaya,” tandas Agustin Poliana, usai dengar pendapat yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan M Ikhsan dan jajarannya, juga Dewan Pendidikan Kota Surabaya dan mantan Kadinas Pendidikan Sahudi.

Tindakan tegas, itu terang Agustin, bisa berupa nonjob di kedinasan. Sedang terkait masalah hukum, katanya, itu menjadi wewenang polisi.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, dalam proses penerimaan siswa baru mutasi dari luar kota, kasus di SMA 15 hanya fenomena gunung es. Artinya, diduga kuat proses penerimaan siswa baru pindahan dari luar Surabaya melalui proses yang salah.

“Orangtua siswa baru diminta membayar sekian juta dengan bermacam alasan. Padahal seharusnya tidak ada pungutan,” ujarnya.

Agar kasus yang dia sebut memalukan itu, tambah Agustin, ada wacana nantinya penerimaan siswa baru mutasian prosesnya secara on-line. Hal ini untuk mencegah praktik di bawah tangan sebagaimana yang terjadi di SMAN 15.

“Kami akan pantau terus masalah ini sampai tuntas. Juga dalam proses PSB (penerimaan siswa baru) nanti, jangan lagu ada pungutan apapun, termasuk pungutan uang seragam yang biasanya disediakan koperasi sekolah,” kata dia.

Dalam acara itu, Kadinas Pendidikan M Ikhsan menjelaskan, siswa asal luar kota dijatah 1 persen dalam PSB. Dia membenarkan, dalam mutasi siswa luar kota yang masuk Surabaya, tidak ada biaya apapun.

“Tahun ini, ada 8 siswa SMK dan 49 SMA dari luar kota yang masuk Surabaya,” ungkap Ikhsan.

Menurut dia, Waka SMAN 15 sedang diproses kasusnya. “Kita punya mekanisme sendiri bersama inspektorat. Kalau persoalan hukumnya, itu sudah ditangani polisi,” ujarnya.

Sementara, mantan Kedinas Pendidikan Sahudi minta kasus ini ditindaklanjuti dengan bijak. Dalam proses penerimaan siswa baru, katanya, selama ini selalu dilakukan oleh tim. Oleh karena itu, dia minta wakasek yang tertangkap tangan, jangan sampai dikorbankan. (pri)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Wabup Lumajang Minta Ibu-ibu PKK Inovatif

LUMAJANG – Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menekankan pentingnya peran Tim Penggerak PKK dalam merespons ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Kediri Distribusikan Paket Sembako Bantuan DPD Jatim untuk Warga Kurang Mampu

KEDIRI – DPC PDI perjuangan Kota Kediri mulai hari ini mendistribusikan bantuan paket sembako dari DPD PDIP Jawa ...
MILANGKORI

Kunjungan Bupati Rijanto di Kawasan JLS Sasar Enam Titik Strategis

BLITAR – Bupati Blitar Rijanto, bersama Wakil Bupati Beky Herdihansah mengunjungi enam titik strategis di kawasan ...
LEGISLATIF

Pelanggan PDAM Kabupaten Probolinggo Ramai-ramai Alirkan Keluhan di Reses Arief Hidayat

KABUPATEN PROBOLINGGO – Sejumlah warga di Dapil IV Kabupaten Probolinggo mengeluhkan buruknya pelayanan PDAM dalam ...
KRONIK

Berkah Ramadan, Indriani Bagikan Puluhan Paket Sembako kepada Warga Dungkek

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, membagikan paket sembako kepada ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau JLS, Bupati Rijanto Targetkan Pembebasan Lahan di Wates Selesai Tahun Ini

BLITAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar terus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayahnya, salah ...