TRENGGALEK – Sejumlah aktivis lintas elemen bergotong royong membangun fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) serta membenahi rumah orangtua M, balita Trenggalek yang menjadi penderita stunting atau pertumbuhannya tidak normal.
Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek Doding Rahmadi mengatakan, para aktivis di tergerak hatinya untuk membantu meringankan beban hidup orangtua M. Mereka bekerja bakti membangun MCK dan membenahi rumah orangtua M di Desa Kayen, Minggu (22/4/2018).
Warga serempak saling membantu. Ada yang membeli peralatan material, ada yang sukarela membawakan makanan ringan seperti tempe goreng, dan ada pula yang menyediakan minuman untuk pelepas dahaga bagi semua yang bekerja bakti.
Rumah orangtua M sendiri masih beralaskan tanah. Di sana juga tak ada fasilitas MCK.
Untuk melakukan aktivitas MCK, M dan orangtuanya menumpang di tempat tetangga yang fasilitas MCK-nya sebenarnya juga jauh dari memadai. Seringkali mereka memanfaatkan sungai untuk melakukan MCK.
Sedangkan fasilitas MCK bersama yang dibangun sejak bertahun-tahun lalu sudah tak berfungsi dan tak pernah diperbaiki Pemkab Trenggalek.
Hal itulah yang menjadi sumber perdebatan panas antara Cawagub Jatim Emil yang tak lain adalah bupati nonaktif Trenggalek dengan Cawagub Puti Guntur Soekarno beberapa waktu lalu.
“Teman-teman aktivis dan para relawan akhirnya urunan untuk membangun MCK dan membenahi rumah yang bersangkutan. Ini gotong royong semuanya, ada teman-teman partai, para seniman, anak-anak muda, dan warga masyarakat secara umum,” jelas Doding.
Dia mengatakan, fokus gotong royong adalah membangunkan MCK di rumah bersangkutan. Karena MCK ini vital.
Menurutnya, kalau tersedia dan sanitasinya bagus, permasalahan kesehatan bisa dihindari. “Kan salah satu sumber penyakit dari masalah ini,” ujarnya.
Demikian pula pembenahan rumah, di mana para aktivis dan warga bekerja bakti membuatkan lantai rumah. Sehingga jika perbaikan sudah selesai, lantai rumah tersebut tak lagi beralaskan tanah.
“Semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh bapak/ibu yang telah bergotong royong, ikhlas, dan tanpa banyak teori serta janji manis. Insya Allah pembangunan ini selesai tiga hari lagi,” ucap Doding.
Sementara itu, orangtua M menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja bakti dan memberikan bantuan.
“Saya hanya bisa mengucapkan syukur alhamdulillah. Terima kasih atas bantuannya” ungkapnya.
Dirinya tak pernah menyangka dan tak pernah berharap mendapat bantuan seperti saat ini. Justru dia mengaku senang ketika rumahnya dikunjungi cucu Bung Karno, Puti Guntur, beberapa waktu lalu.
“Saya ini senang cucu Bung Karno datang ke rumah saya yang seperti ini. Seumur hidup baru kali ini rumah saya didatangi orang-orang pejabat. Alhamdulillah,” ucapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS