KEDIRI – Kader PDI Perjuangan Pulung Agustanto ditunjuk sebagai bapak asuh stunting Kabupaten Kediri oleh kepala BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) RI Hasto Wardoyo.
Pulung mengatakan, penanggulangan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga diperlukan peran serta stake holder lainnya.
Dia juga mengatakan, dalam waktu dekat akan mengajak para temannya pelaku usaha di Jakarta untuk ikut terlibat dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Kediri.
“Dalam hal ini sederhana saja, mereka saya ajak membeli suatu produk yang mengandung asupan gizi tinggi untuk diberikan kepada anak-anak yang terkena stunting,” terang Pulung Agustanto di Kediri, Minggu (3/9/2023).
Ketika ditunjuk menjadi bapak asuh stunting beberapa waktu lalu, tanpa pikir panjang dia langsung bersedia menerimanya.
Selain karena faktor ingin membantu sesama, pria yang sudah lama berkecimpung di dunia tarik suara itu mengaku memiliki hubungan yang sangat baik dengan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo.

Langkah konkret yang sudah dilakukannya yaitu ikut membantu mendistribusikan bantuan telur.
“Asupan gizi yang paling gampang adalah telur. Dulu ada penyakit namanya beri-beri disebabkan karena kekurangan karbohidrat. Sebenarnya makan nasi dan telur sudah cukup sebagai asupan gizi. Syukur-syukur kalau ada asupan daging dan sebagainya,” terang dia.
Pencipta lagu rambut putih (Ganjar Pranowo) ini menjelaskan ada banyak faktor yang melatarbelakangi anak terkena stunting. Di antaranya pasangan menikah muda.
“Usia menikah minimal 20 tahun. Posisi perkembangan pinggul akan bergerak terus sehingga pada saat berusia 20 tahun pinggulnya akan berhenti pada diameter 10 centi meter. Bayi itu ukuran kepalanya rata rata 9,9 centi meter. Hal hal tersebut harus diberitahukan ke masyarakat. Selanjutnya asupan gizi pada dia yang sedang hamil sampai melahirkan harus dijaga,” urainya.
Pulung Agustanto merasa bersyukur jumlah kasus stanting di Kabupaten Kediri sekarang mengalami penurunan.
Diberitakan sebelumnya Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana menjelaskan jika pada 2 tahun lalu jumlah kasus stunting di Kabupaten Kediri masih 2 digit di angka 13,55 persen. Tapi di tahun 2023 kini turun menjadi satu digit 9,78 persen. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS