Minggu
20 Juli 2025 | 11 : 17

Jokowi Paksa Pengusaha Besar Bermitra dengan UMKM

pdip-jatim-jokowi-kongres-ekonomi-umat

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‘memaksa’ pengusaha-pengusaha besar agar mau bermitra dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dalam sebuah kemitraan yang saling menguntungkan.

Meski sama-sama untung, porsi keuntungan bagi UMKM harus lebih besar. “Ini yang akan saya paksa, bukan saya ajak lagi. Karena ini nantinya menyangkut kemitraan yang betul-betul besar dan rakyatlah nantinya yang diuntungkan,” tegas Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi, di depan peserta Kongres Ekonomi Umat Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Untuk itu, Jokowi minta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Makruf Amin agar hal ini dibahas dan juga dirumuskan Kongres Ekonomi Umat, agar pemerintah mendapatkan masukan yang sudah rinci, sehingga pemerintah tinggal memanggil, memutuskan, dan melaksanakannya.

“Siapa siapa sambung dengan siapa,  produk apa sambung dengan perusahaan apa. Inilah yang ingin kita kerjakan,” katanya.

Selain soal kemitraan, Jokowi juga menyampaikan program redistribusi aset dan reforma agraria.

Menurutnya, sekarang ada 126 juta hektar bidang tanah, tapi yang sudah disertifikatkan baru 46 juta hektar. Artinya, masih 60% lebih bidang-bidang tanah yang ada belum disertifikatkan.

Kalau di daerah, jelas dia, lahan tidak disertifikatkan karena memang rakyat tidak memiliki biaya untuk menyertifikatkan. Atau karena memang tanah-tanah itu berada pada posisi-posisi yang tidak seharusnya untuk pemukiman maupun untuk lahan garapan.

Saat ini, tambah Jokowi, pemerintah telah mengumpulkan 21,7 hektar lahan, terdiri atas 12,7 juta hektar lahan hutan, ada 9 juta lahan yang nantinya akan bisa dibagikan.

Tapi dia mengingatkan, redistribusi aset reforma agraria ini bukan bagi-bagi lahan. “Saya tidak mau kita hanya membagi-bagi, kemudian tanah itu dijual lagi oleh rakyat kepada yang gede-gede yang tidak ada artinya,” tegasnya.

Mengenai skema pembagiannya, Jokowi minta dibicarakan secara rinci agar tanah yang bisa dibagi itu dibiarkan telantar, menjadi tidak produktif, atau malah perjualbelikan. “Ini yang tidak boleh terjadi,” tegasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Lampaui Target, Sudah Terbentuk 19 Koperasi Merah Putih di Kota Mojokerto

MOJOKERTO – Pemerintah Kota Mojokerto berhasil melampaui target pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di ...
KRONIK

Perluas Layanan Kedaruratan, Kanang Serahkan Ambulans untuk Warga Ngawi Barat

NGAWI – Anggota Komisi VI DPR RI, Ir. Budi Sulistyono (Kanang), menyerahkan satu unit mobil ambulans kepada warga ...
EKSEKUTIF

Pemkab Lumajang Tampilkan Stan Koperasi dan UMKM Binaan di Acara Jalan Sehat

LUMAJANG – Merayakan hari Koperasi, Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar acara senam dan jalan sehat di ...
KRONIK

Bupati Sugiri Ajak Muslimat NU Gotong Royong Atasi Kemiskinan

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menghadiri pelantikan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU ...
KRONIK

Hadiri Yudisium UIN KHAS Jember, Bupati Ipuk Motivasi Ratusan Guru untuk Inovatif

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menghadiri Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Universitas ...
KRONIK

Risma Suntik Semangat UMKM dan Ibu Rumah Tangga Konawe

KONAWE – Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Mantan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini (Risma), mengunjungi ...