JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, pentingnya memberikan perhatian khusus keamanan dan ancaman terorisme dalam menyambut Perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Saya minta Densus 88, Polri dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme ini menjadi perhatian khusus,” kata Jokowi, saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin
Dia juga minta agar Panglima TNI beserta seluruh jajaran TNI mem-back up penuh Polri dalam hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme.
Rapat terbatas itu mengundang juga Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya, karena menyangkut hal yang berkaitan dengan keamanan ancaman terorisme ini menjadi perhatian khusus pemerintah.
Presiden juga minta aparat keamanan menindak tegas pihak yang berupaya mengganggu masyarakat beribadah pada perayaan Natal 2016.
“Berantas siapa saja yang ganggu warga beribadah,” tegas Jokowi lewat akun Instagramnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan pihaknya siap bersinergi dengan Polri dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016. Hal ini sesuai instruksi Presiden Jokowi dalam ratas.
“Intelijen kami, akses kami, pasukan kami termasuk teritorial, semuanya, apa yang diperlukan Polri kami siapkan semuanya,” kata Gatot.
Dia menyatakan, TNI akan memberikan segala informasi yang dimiliki intelijennya kepada Polri, diminta atau pun tidak diminta. Sepertiga dari pasukan TNI juga akan terus bersiaga mem-backup kepolisian.
Gatot meyakini, dengan sinergi antara TNI dan Polri ini, maka akan terwujud rasa damai di masyarakat. Dengan begitu, masyarakat bisa merayakan Natal dan tahun baru dengan tenang.
“Untuk masyarakat, waspada, tapi jangan khawatir. Tenang, rayakan Natal dengan penuh damai,” ucap Gatot.
Sedang Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian meyakini tidak akan ada gangguan keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2016. Ini karena Polri sudah melakukan sejumlah penangkapan terhadap kelompok terduga terorisme di sejumlah daerah sebelum mereka melakukan aksinya.
Secara keseluruhan, Polri sudah melakukan penangkapan terhadap 21 terduga terorisme.
Meski demikian, Tito memastikan Polri bersama TNI dan Badan Intelijen Negara akan terus bekerja keras untuk melakukan upaya deteksi dini dan penindakan jika memang masih ada kelompok yang berupaya untuk melakukan teror. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS