MALANG – Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak langsung memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit. Tapi dengan cara berjenjang mulai dari Puskesmas.
“Yang pegang ini kalau sakit batuk, flu, cukup kalau diperiksa Puskesmas, bila berat baru ke rumah sakit yang dirujuk,” kata Presiden Jokowi.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat menghadiri penyerahan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Layanan bagi Penyandang Disabilitas Berat di Desa Asri Katon, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Kamis (21/5/2015).
Kader PDI Perjuangan ini juga berharap, para penerima kartu tersebut dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dan mendorong kesejahteraan. Di wilayah itu penerima Kartu Keluarga Sejahtera 872 kepala keluarga, penerima Kartu Indonesia Pintar 742 siswa dan Kartu Indonesia Sehat 2614 orang dan penyandang disabilitas 13 orang yang mendapat kartu layanan penyandang disabilitas berat.
Sebanyak 11.077 warga se-Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) menerima pembagian kartu sakti dari presiden. Rincinya, 7.818 penerima berasal dari Kota Malang, 2.579 orang untuk Kabupaten Malang, dan 680 orang berasal dari Kota Batu.
Pembagian dilakukan secara terpisah, untuk Kabupaten Malang diberikan perwakilan di Balai Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, sedangkan di Kota Malang diberikan di Ponpes Bahrul Maghfiroh, dan di Kota Batu pemberian digelar di kawasan wisata Coban Talun.
Menurut Jokowi, anggaran yang digunakan untuk tunjangan sosial tersebut berasal dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Secara nasional, tunjangan sosial itu untuk 88 juta orang penerima Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar 20 juta anak dan 16,3 juta untuk Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Penyandang Disabilitas 22.000 orang. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS