JAKARTA – Hingga jelang akhir Maret 2018, elektabilitas PDI Perjuangan masih teratas ketimbang partai politik (parpol) lainnya.
PolcoMM Institute saat melakukan survei elektabilitas parpol, calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bersaing di Pemilu 2019 hasilnya menyebutkan jika pemilu digelar hari ini elektabilitas PDIP mencapai 23,25 persen.
“PDIP unggul dengan 23,25 persen, Gerindra 17,75 persen, dan Golkar 15,75 persen,” kata Direktur PolcoMM Institute Heri Budianto di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, Minggu (26/3/2018).
Heri menyebut, 4 partai yakni Partai Demokrat, PKB, PKS dan PAN menjadi partai papan tengah. Elektabilitas Demokrat berada di angka 7,92 persen PKB di angka 7,25 persen, PKS di angka 5,42 persen dan PAN di angka 4,33 persen.
Sesuai hasil survei PolcoMM, Partai NasDem, PPP dan Hanura terancam tidak bisa kembali ke parlemen karena mendapat perolehan suara di bawah angka ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen.
Elektabilitas Partai NasDem, kata Heri, hanya sebesar 2,50 persen, PPP sebesar 2,17 persen dan Hanura 2,08 persen.
PolcoMM juga meriset elektabilitas 5 partai baru yang telah lolos menjadi partai peserta Pemilu 2019. Kelima partai mendapat perolehan suara di bawah 2 persen.
Sementara itu, terkait nomor urut partai, dan latar belakang tokoh, parpol harus bekerja lebih keras lagi.
Sebab, menurut Heri Budianto, sebagian besar masyarakat Indonesia belum tahu nomor urut parpol yang akan bertarung di pemilu 2019.
“Sejak KPU melakukan pengundian nomor urut partai, PolComm sudah melakukan survei seberapa banyak yang tahu nomor urut parpol. Hasilnya 74,51 persen responden mengatakan belum tahu,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Heri menyatakan, hanya PDIP, PKB, dan Gerindra yang nomor urutnya paling diingat dan itupun jumlahnya tidak besar.
“Yang ingat (nomor urut) PDIP 11,12 persen, PKB 9,84 persen, Gerindra 8,21 persen,” jelas Heri. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS