Jelang Purnatugas, Anas Minta Maaf dan Berterima Kasih ke Kiai

Loading

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih atas segala doa dan dukungan dari para kiai selama dua periode kepemimpinannya yang akan purnatugas pada 17 Februari lusa.

“Saya tinggal beberapa hari lagi merampungkan jabatan sebagai Bupati Banyuwangi. Selama ini, saya banyak dibantu para kiai, yang selalu memberikan doa maupun nasihat,” kata Anas dalam keterangan pers kepada media, Minggu, (14/2/2021).

Hal itu dia sampaikan secara terbuka saat menghadiri acara bedah buku bersama Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi di auditorium IAI Ibrahimy, Genteng, Sabtu (13/2/2021).

Anas juga menyampaikan permohonan maaf, selama memimpin, masih banyak kekurangan. 

Menurutnya, ada banyak harapan yang diamanatkan para kiai belum terpenuhi. Dia mengaku telah mengerahkan segenap daya upaya untuk bisa membangun Banyuwangi yang heterogen dan multikultur.

“Jika ditulis kesalahan dan kekurangan saya selama memimpin Banyuwangi, mungkin tak cukup tiga buku tebal sekalipun. Terutama, untuk mewujudkan harapan para kiai yang telah ikhlas mendukung dan mendoakan saya selama ini. Untuk itu, saya atas nama pribadi, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Anas.

Acara bedah buku tersebut dihadiri sejumlah kiai Banyuwangi. Di antaranya Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi KH Zainullah Marwan, KH. Fachruddin Mannan, KH Muwafiq Amir, KH Mursyidi, KH Ikhwan Musthofa, KH Syamsul Muarif, KH. Luayyi, KH Mistari, KH Hayatul Ihsan, KH. Iskandar Zulqarnain, KH Achmad Wahyudi, KH Kholilurrahman, dan sejumlah kiai yang lain.

KH Zainullah Marwan selepas acara bedah buku tersebut, mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan Bupati Anas.

Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Anas sudah melebihi ekspektasinya terhadap kinerja pemimpin.

“(Apa yang dilakukan bupati Anas) Ini sudah lebih dari cukup. Semoga pelanjutnya bisa melakukan lebih baik lagi,” ungkap kiai dari Buluagung, Kecamatan Siliragung itu.

Sementara itu, bedah buku karya Anas berjudul “Anti-Mainstream Marketing:20 Jurus Mengubah Banyuwangi” dan “Creative Collaboration: 10 Tahun Perjalanan Transformasi Banyuwangi” itu berlangsung gayeng.

Hadir berbagai elemen masyarakat. Tak hanya para kiai, tapi juga diikuti sejumlah aktivis, mahasiswa lintas kampus, hingga sejumlah tokoh masyarakat.

Abdul Aziz selaku Ketua PC ISNU Banyuwangi menyebutkan, keberhasilan Anas memimpin Banyuwangi selama dua periode tersebut, akan menjadi referensi bagi kader-kader muda NU Banyuwangi ke depan.

“Pak Anas adalah satu dari contoh kader NU yang sukses memimpin daerah. Ini patut dicontoh oleh kader-kader muda NU selanjutnya,” tegasnya

Sementara itu, Profesor Mas’ud Said, Ketua PW ISNU Jawa Timur, yang hadir sebagai pembicara dalam bedah buku tersebut, menegaskan, Anas adalah seorang pemimpin yang memiliki basis ideologi yang jelas dan profesional dalam bekerja. Anas juga dikenal sebagai sosok inovatif yang menghadirkan perubahan nyata di daerah.

“Syarat-syarat kepemimpinan itu ada dalam diri Pak Anas. Syarat ini harus dipenuhi bagi kader-kader muda NU, terutama para kader ISNU, jika ingin mencontoh keberhasilan beliau,” papar Prof Mas’ud.

Acara bedah buku diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung pasca sarjana IAI Ibrahimy.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Ibrahimy Dr. KH. Kholilurrahman juga mendaulat Anas sebagai dosen luar biasa yang nantinya diharapkan turut mengajar di kampus tersebut. (goek)