MAGETAN – Restoran Kolam Renang Magetan Park di Jl Pahlawan 01 Magetan yang hampir dua tahun tutup akibat pandemi Covid, Kamis (28/10/2021) siang tampak ramai. Sekelompok anak muda berkumpul menggelar diskusi di samping kolam renang.
Acara peringatan sumpah pemuda yang dikemas oleh Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Magetan itu menghadirkan beberapa tokoh. Diantaranya Bupati Magetan, Dr Suprawoto SH MSi; Anggota DPRD Jatim Dapil Jatim IX, Diana Amaliyah Verawatingsih SPd; Kepala Bakesbangpol Magetan Chanif Tri Wahyudi MSi; dan Ketua GP Anshor NU Kabupaten Magetan, Habib Mustofa SS.
Diana Sasa, sapaan akrab Diana Amaliyah Verawatiningsih pada kesempatan itu mengingatkan agar pemuda menyiapkan diri untuk kembali ke desa dan membangun desanya.
“Ada satu fenomena ekonomi dalam satu dekade ini yang mengemuka, yakni mengalirnya dana negara ke seluruh perdesaan yang jumlahnya puluhan ribu di seluruh Indonesia. Tentu saja hal ini menggembirakan karena bisa memacu tumbuhnya perekonomian di desa yang selama ini identik dengan ketertinggalan,” urai Diana.
Tapi, lanjut Diana, masalah tentu saja mengadang. Soal kesiapan sumber daya dan kemampuan tata kelola menjadi tantangan serius. Organisasi pemuda mestinya sadar dengan arus kuat ini dan berada di pusat gravitasi menyelesaikan problem-problem itu.
“Tudes atau turun ke desa. Sebab, desa butuh tenaga muda yang energik, butuh tenaga muda yang kuat, inovatif, dan kreatif,” urai wakil rakyat dari PDI Perjuangan tersebut.
Menurut Diana, salah satu program kolektif yang penting dalam tudes atau turun ke desa adalah program literasi. Salah satunya adalah pendataan kembali potensi desa. Penulisan sejarah kampung dan elaborasi potensi daya, data, dan dana menjadi sangat penting dengan peta digital menjadi semacam kompasnya.
“Peta digital ini bisa menjawab dengan cepat hal-hal yang terkait dengan dunia desa dengan sangat cepat. Anak muda yang cerdas, berani, dan problem solver adalah bisa menjadi kompas bagi desa untuk mengenal diri dan sekaligus bisa memberi arah haluan ke mana masyarakat mengarahkan tujuan kolektifnya,” pungkasnya.
Sementara Bupati Suprawoto menyampaikan, melalui KNPI unsur pemuda dapat diakomodir. Baik dalam menggali potensi daerah, mengembangkannya melalui kreatifitas dan inovasi serta karya nyata, berupaya menciptakan lapangan kerja mandiri, dan tidak menggantungkan harapan untuk dapat bekerja di sektor pemerintahan.
“Dan jangan lupa menulis. Karena pengalaman yang ditulis dapat menjadi pelajaran bagi generasi mendatang,” ungkap Suprawoto.
Selain dialog kepemudaan, dalam acara tersebut sekaligus dilakukan pelantikan Pengurus Kecamatan KNPI Magetan sebanyak 36 orang perwakilan dari 18 kecamatan. Acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS