Minggu
11 Mei 2025 | 5 : 22

Ingatkan DPMD, Tabroni: Pilkades di Bawah Ancaman Petaruh

PDIP-Jatim-Tabroni-15092021

JEMBER – Gelaran pemilihan kepala desa (pilkades) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, di bawah ancaman petaruh. Partisipasi pemilih diprediksi akan menurun, hal tersebut disebabkan oleh perbuatan dari petaruh yang ingin memenangkan kandidat jagoannya dengan segala cara.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Jember, Tabroni, mengingatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jember, bahwa setiap pemilihan kepala desa pasti banyak orang yang bermain.

“Kita sering melihat bandar masuk dalam pemilihan kepala desa. Mereka bisa menggunakan kekuatan jaringan dan dana mereka untuk mempengaruhi hasil pilkades,” ujar Tabroni di Jember, Selasa (6/6/2023).

Salah satu cara yang dipakai petaruh adalah membeli surat undangan memilih untuk warga. Politisi PDI Perjuangan Jember tersebut mengatakan bahwa sering menemui di lapangan adanya jual beli kartu undangan pemilihan.

“Warga yang berhak, tidak menerimanya. Ini mengakibatkan mereka tidak datang ke TPS. Ini harus dipahami pemangku kebijakan,” jelasnya.

Tabroni juga menegaskan, bahwa Komisi A DPRD Jember telah sepakat bahwa siapapun yang sudah terdaftar sebagai pemilih dipersilakan menggunakan haknya walau tidak memiliki kartu undangan.

“Harapannya memang mereka hadir atau tidak berdasarkan kepentingan mereka sendiri. Jadi, kepala desa adalah yang dipilih rakyat atas dasar hati nurani, bukan karena intervensi kekuatan modal,” ujarnya.

Tabroni mengajak pemangku kepentingan dan kebijakan mulai berpikir serius untuk melahirkan kepala desa berdasarkan aspirasi rakyat dan bukan intervensi modal.

“Sistem pilkades kita perbaiki setiap tahun. Salah satunya, semua pembiayaan pemilihan kepala desa ditanggung APBD. Bukan calon kepala desa yang menanggung,” tuturnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakabid Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Jember itu juga menambahkan, pihaknya ingin inovasi regulasi terus dilakukan. Dengan demikian calon kepala desa cukup didasarkan pada kelayakan kriteria untuk maju dalam pemilihan.

“Kalau mereka tidak punya uang, tapi didukung rakyat, mereka punya potensi menang. Karena tidak seperti dulu, harus membayar sekian puluh juta untuk jadi calon karena dana (partisipatif) tersebut digunakan untuk operasional pemilihan,” terangnya.

“Sehingga kita bisa membatasi ruang gerak kekuatan modal tadi. Kita selama ini tidak bisa mengontrol berapa besar uang yang digunakan (untuk pemenangan),” tandasnya. (alfian/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...
UMKM

Pentingnya Persus Koperasi Simpan Pinjam untuk Mencegah Gagal Bayar

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno menghadiri sosialisasi Peraturan Khusus (Persus) yang diselenggarakan ...
SEMENTARA ITU...

Mas Dhito Lanjutkan Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri tahun ini melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud. ...
KRONIK

Bupati Lukman Tinjau Normalisasi Drainase di Demangan, Demi Kenyamanan Masyarakat

BANGKALAN – Untuk mengantisipasi potensi banjir saat musim hujan, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meninjau langsung ...