MADIUN – Dari rumah ke rumah, Sutardi, anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Madiun, menjadikan sosialisasi tata cara “nyoblos” di Pemilu 2024 sebagai rutinitasnya.
Setiap akhir pekan, Sutardi turun ke masyarakat untuk memberikan pencerahan tentang proses pemilihan dan tata cara pemungutan suara.
“Penting bagi masyarakat untuk memahami proses pemilu agar tidak golput. Saya berusaha memberikan pemahaman bahwa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak perlu takut, tetapi harus tenang dan tidak terburu-buru,” ungkap Sutardi, yang akrab dipanggil Pak Tardi, Selasa (6/2/2024).
Selama sosialisasi, Sutardi menjelaskan lima jenis surat suara yang akan ditemui oleh pemilih. Surat suara untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berwarna abu-abu, sementara surat suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berwarna merah.

Surat suara untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI berwarna kuning, sedangkan surat suara untuk DPRD provinsi berwarna biru, dan untuk DPRD kota/kabupaten berwarna hijau.
“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada berbagai kelompok masyarakat, baik ibu-ibu maupun bapak-bapak, dari berbagai lingkungan. Kami memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses pemilihan agar mereka bisa menyuarakan hak pilihnya dengan penuh keyakinan,” tambah Sutardi.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya Sutardi dan timnya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu dan memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan benar.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses pemilihan, diharapkan tingkat golput dapat diminimalisir dan proses demokrasi dapat berjalan lebih lancar. (ant/pr)










