SURABAYA – Antusias pendukung Cawali-cawawali Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana tidak hanya terlihat di dalam dan sekitar gedung Gramedia Expo Surabaya, saat berlangsungnya debat publik Pilkada Surabaya 2015, Jumat (30/10/2015) malam.
Di acara nonton bareng (nobar) debat publik beberapa titik Surabaya, dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 2 itu juga tak kalah meriah. Ungkapan dukungan di acara nobar, bahkan lebih meriah ketimbang suasana di arena debat.
“Iki Suroboyo rek!… Risma-Whisnu yess…!” Yel-yel itu menggema di aula DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, kawasan Kendangsari, salah satu lokasi nobar debat publik.
Ungkapan dukungan terhadap pasangan Risma-Whisnu itu menggema, terutama di saat jeda acara. Juga saat pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu selesai memaparkan visi-misinya, atau selesai menjawab pertanyaan, baik dari pemandu acara, maupun dari calon lain.
Pun di Rungkut, tepatnya di Jalan Kedung Baruk VI, peserta nobar di kawasan Surabaya Timur yang diikuti ratusan warga dari sejumlah wilayah ini tak beranjak sampai acara debat berakhir. Sebagian dari mereka, mengikuti acara nobar sambil mengenakan kaos merah bertuliskan “Iki Suroboyo” maupun “Now and Then”.
Antusiasme warga nonton bareng debat cawali-cawawali tersebut, karena mereka ingin mengetahui visi – misi yang disampaikan pasangan calon yang didukungnya.
Seperti diungkapkan Isnaini, warga RW 4 Kelurahan Kedungbaruk, Rungkut. Dia mengaku, baru pertama kali menyaksikan debat yang dikemas dengan konsep nobar.
Sebenarnya, ujar Isnaini, di rumahnya ada pesawat televisi yang cukup besar. Namun, dirinya merasa lebih senang jika nonton bareng bersama teman dan tetangganya.
“Saya seneng aja, seru banget acaranya. Sekalian bisa mengetahui program para calon,” kata mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya itu
Dari paparan pasangan calon, ia menilai visi-misi yang disampaikan pasangan nomor dua sangat realitis dan visioner. “Mereka (Risma-Whisnu) sudah berpengalaman. Jadi, wajar menguasai kebijakan yang tepat untuk Kota Surabaya,” ujarnya.
Sementara, Ardian, seorang warga Gunung Anyar menyatakan mendukung acara nobar debat calon wali kota dan wakil wali kota. Menurutnya, acara seperti ini diperlukan, karena tidak semua warga mengetahui langsung gagasan dan program pembangunan pasangan calon.
“Dengan begini kan, warga bisa tahu seperti apa rencana kerja calon wali kota dan wakilnya,” tuturnya.
Dia berharap, acara nobar ini bisa kembali digelar di acara debat kandidat berikutnya. Dia mengapresiasi upaya yang dilakukan tim pemenangan Risma-Whisnu menyelenggarakan kegiatan nobar, agar seluruh warga mengetahui, bahwa 9 Desember mendatang ada Pilkada.
Sementara itu, pendukung pasangan nomor urut 2 yang hadir di sekitar arena debat tak hilang akal. Meski tidak masuk arena debat karena dibatasi hanya 50 orang pendukung, bermodalkan tikar, ratusan pendukung Risma-Whisnu itu pun nobar di depan pintu masuk Gramedia Expo. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS