Jumat
09 Mei 2025 | 3 : 58

Hasto: Era 4.0 atau 5.0 Hanya Alat, Terpenting Adalah Jati Diri Bangsa

pdip-jatim-hasto-diskusi-jember1

JEMBER – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyadari modernisasi menuju era revolusi 4.0 adalah syarat mutlak yang harus diikuti Indonesia agar tak tertinggal. Hanya, dia mengingatkan Indonesia sebagai bangsa tak boleh kehilangan jati diri dalam mencapai modernisasi itu.

“Mau era 4.0 atau 5.0, itu sebenarnya hanya alat bagi negara mencapai tujuan. Namun, yang terpenting bagi kita, kemajuan adalah jati diri itu sendiri sebagai bangsa,” kata Hasto di acara diskusi Jember Menyiapkan Era Difinalisasi 4.0 oleh Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) di Jember, Minggu (8/12/2019).

Dia mengingatkan Indonesia sendiri sudah melangkah sebagai negara maju pada abad ketujuh sampai abad limabelas.

Banyak peninggalan bersejarah yang menunjukkan kemajuan yang belum dilakukan oleh negara lain. Seperti pembangunan Borobudur, artefak, prasasti dan arca yang bentuknya sangat mendetail.

Bahkan Hasto tidak bisa memikirkan bagaimana orang pada zaman itu membuat benda yang sangat sulit mengingat teknologinya belum ada. Namun, Hasto kembali berpikir bahwa mental masyarakat saat itu sangat berpegang pada kekuatan luhur nusantara.

Pada abad ketujuh dan kedelapan pula, Indonesia sudah mencapai puncak peradaban. Rempah-rempahnya dan jalur perdagangannya sudah mengarungi lautan lepas.

“Kapal-kapal kita juga sudah mampu mengarungi samudera. Rempah-rempah kita sudah melawati one road one belt yang digagas Tiongkok,” tambahnya.

Sebagai contoh lainnya, Hasto melihat banyak budaya dan agama ketika masuk di Indonesia membawa semangat nusantara itu sendiri. Borobudur adalah contoh nyata di mana saat itu India tengah dilanda konflik tetapi perwujudan bangunannya diserap secara damai di Indonesia.

Politisi asal Yogyakarta ini juga mengatakan Islam masuk lewat budaya nusantara. Sunan Kalijaga salah satu tokoh wali sanga menggunakan wayang untuk memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa saat itu.

“Akhirnya masuk dalam kontemplasi Jawa tanpa menggunakan konflik di Indonesia,” jelas Hasto.

Di samping itu, Hasto menekankan bahwa Pancasila merupakan hasil perenungan Soekarno dengan menggali seluruh mutiara peradaban bangsa, budaya dan akar nusantara itu sendiri.

Ideologi tersebut menawarkan persatuan bukan hanya untuk Indonesia, tetapi dunia. Sebab, Indonesia sepanjang sejarah selalu menerima perbedaan dan menjadi tamu yang baik.

“Kalau ada konflik, itu pasti ada aktor-aktor politiknya,” tambah Hasto.

Oleh karena itu, dia mengajak anak-anak muda untuk memahami jati diri bangsa. Dia meyakini modernisasi hanya alat bagi bangsa, namun, hakikat yang harus dijaga adalah jati diri bangsa.

“Kita jangan hilang jati diri karena kita akan terseret arus globalisasi. Kita jangan ikut-ikutan digitalisasi 4.0, tapi kita harus berakar kuat pada kebudayaan sendiri. Kita bisa bangsa yang kuat kalau kita berdiri bersama rekam jejak sejarahnya,” tuturnya.

Dalam acara diskusi ini, hadir anggota DPR RI dapil Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Haroen, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail Ahmad, Ketua LPI-BK Ali Assegaf dan Zuhairi Misrawi. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

PEREMPUAN

Mbak Nia Dorong Penguatan Posyandu Lewat Kolaborasi dan Insentif Kader

SUMENEP – Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mendorong penguatan peran Posyandu melalui sinergi ...
SEMENTARA ITU...

Dukung Program Swasembada Pangan, Bupati Fauzi Blusukan Tanam Padi Bersama Petani

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menunjukkan komitmennya memperkuat ketahanan pangan sebagai upaya ...
EKSEKUTIF

Bupati Lukman Terima Keluhan Aliansi Guru Honorer, Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik

BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan aspirasi dan ...
KRONIK

BEC Angkat Tradisi ‘Ngelukat’ Osing, Masyarakat Antusias Ikuti Audisi

BANYUWANGI – Agenda wisata Banyuwangi Festival terus digeber Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Tahun ini, ...
KRONIK

Pekerja Warkop Prostitusi Positif HIV, Pemkab Ponorogo Tutup Permanen hingga Pulangkan ke Daerah Asal

PONOROGO – Sebanyak 13 dari 29 pekerja di warung kopi prostitusi di Kabupaten Ponorogo terindikasi positif ...
LEGISLATIF

Misterius! Sempat Dipecat Tiba-tiba, 5 Linmas Mengadu ke Santi dan Langsung Bertugas Lagi

KOTA PROBOLINGGO — Lima petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) bertugas di salah satu kelurahan di ...