Selasa
26 November 2024 | 3 : 24

Hari Kartini, Agatha: Perempuan Bukan Konco Wingking

pdip-jatim-agatha-kebaya

SURABAYA – Masyarakat Indonesia, terutama di Jawa masih lekat dengan budaya patriarkis, dimana relasi gender masih kental dengan kedudukan dan peran laki-laki yang lebih dominan dibanding perempuan.

Bahkan dalam rumah tangga, perempuan identik sebagai konco wingking atau teman di belakang yang bertugas 3M (masak, macak atau berdandan, dan manak atau melahirkan keturunan).

Terkait hal itu, anggota DPRD Jawa Timur, Agatha Retnosari mengatakan perempuan seharusnya merupakan teman hidup yang sejajar dan setara dengan suami.

“Terkait dengan stigma konco wingking, saya secara pribadi tidak sepakat dengan pendapat itu. Seolah-olah perempuan itu hanya mengikut saja, padahal perempuan itu diciptakan dengan akal budi, pikiran, jadi dia punya hak untuk bisa menyuarakan pendapatnya,” ujar Agatha, Rabu (21/4/2021).

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini tak menampik, stigma pada perempuan dari zaman dahulu sampai saat ini memang masih ada. Oleh karena itu semua perempuan harus menyadari tentang pengarusutamaan gender.

Pada peringatan Hari Kartini ini, Agatha juga mengingatkan para perempuan Indonesia agar meneruskan semangat dan keberanian Kartini dalam menembus batas tantangan.

“Tantangan kita ini berbeda dengan Kartini, saat ini tantangan kita adalah pandemi Covid-19, ditambah isu perubahan iklim serta global warming,” tandasnya.

Maka dari itu, lanjut Agatha, perlu kolaborasi semua pihak, khususnya milenial untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Saya juga berpesan untuk para milenial agar jangan lelah untuk belajar, jangan takut tantangan, kenalilah dirimu maka kamu akan tahu apa yang kamu butuhkan, dan jangan pernah meremehkan tindakan sekecil apapun yang bisa kamu lakukan untuk masyarakat,” ujarnya.

Agatha menilai, sebagai perempuan harus berpendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan yang luas, sebab pendidikan pertama bagi anak adalah ibu. “Kenapa justru perempuan itu harus berpendidikan tinggi? Karena pendidik pertama anak adalah ibu,” ujarnya. (dhani/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...