Selasa
18 Maret 2025 | 11 : 55

Hamka Haq Tegaskan PDIP Adalah Partai Nasionalis-Religius

pdip-jatim-ngaji-kebangsaan

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Prof Hamka Haq menegaskan, PDI Perjuangan adalah partai nasionalis dan religius. Hal itu ditunjukkan di antaranya dengan pembentukan Bamusi sebagai organisasi sayap PDI Perjuangan, pada 29 Maret 2007.

Pernyataan ini disampaikan Hamka menanggapi tudingan berbagai pihak yang menyebut PDI-P anti Islam. “Tuduhan yang mengatakan PDI Perjuangan anti islam itu tidak benar,” tegas Hamka, dalam sambutan acara Ngaji Kebangsaan dan Peringatan HUT ke-44 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1/2017) malam.

Selain itu, kata Hamka, setiap hari raya Idul Adha selalu digelar penyembelihan hewan kurban di kantor DPP PDIP.

Salah satu penasihat MUI ini juga menyampaikan sejumlah pencapaian kader-kader PDI-P yang menjabat sebagai pimpinan daerah. Misalnya, keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Gang Dolly.

Selain itu, penutupan tempat prostitusi Kalijodo di Jakarta pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan kader PDI Perjuangan.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Sokotunggal, Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) menyampaikan, bahwa gelaran ulang tahun partai yang dikemas dengan acara mengaji mencerminkan nilai nasionalisme dan ketuhanan yang menjadi satu padu.

“Bagaimana Islam dan Nasionalisme dan Ketuhanan Yang Maha Esa, spirit kebangsaan kita,” kata Gus Nuril.

Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) ini mengatakan, negara harus hadir melindungi seluruh warganya. Seluruh warga Indonesia, sebutnya, harus memegang teguh Pancasila.

Hal itu terjabarkan dalam konsitusi yang di dalamnya mengakui keberadaan enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Gus Nuril menegaskan, perlu ada perlindungan terhadap penganut keenam agama tersebut.

Ia menilai bahwa pihak yang menuding warga lain dengan sebutan kafir tidak sejalan dengan Pancasila sebab menjatuhkan martabat kemanusiaannya. Selain itu, kelompok tersebut rentan memecah-belah kesatuan bangsa.

“Kita enggak bisa lagi menoleransi lagi keadaan yang carut-marut ini sehingga sampai semua orang dikafirkan, dijelekkan, dan dihancurkan martabatnya. Ini sama sekali tidak layak,” kata dia.

Acara Ngaji Kebangsaan ini dihadiri ratusan kader PDI Perjuangan, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto serta jajaran pengurus DPP PDIP, anggota Komisi VIII DPR fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq, dan tokoh lintas agama. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Bupati Situbondo Tegaskan Pihaknya Tengah Memproses Penyesuaian Insentif Guru Ngaji

SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo membantah isu yang beredar terkait insentif untuk guru ...
LEGISLATIF

Anggota DPRD Ngawi Sojo Bersama Komunitas Waletan Area Bagikan Takjil dan Sosialisasikan Perda

NGAWI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi, Sojo, membagikan paket takjil buka puasa kepada para ...
LEGISLATIF

Efisiensi Anggaran Tengah Disusun, DPRD Kota Mojokerto Agendakan Rapat Bareng Pemkot

MOJOKERTO – DPRD Kota Mojokerto segera mengagendakan duduk bersama dengan pemerintah daerah untuk membahas ...
KABAR CABANG

Jelang Lebaran, PDI Perjuangan Banyuwangi Salurkan Ribuan Paket Sembako

BANYUWANGI – Pengurus dan kader PDI Perjuangan se-Banyuwangi, dari tingkat DPC, PAC dan Ranting, serentak turun ...
KRONIK

Pemkot Surabaya Terima Hibah Hasil Rampasan Negara dari KPK

SURABAYA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar serah terima barang rampasan negara kepada Pemerintah Kota ...
KABAR CABANG

Diawali Pembacaan Surat Yasin, PDI Perjuangan Sumenep Gelar Konsolidasi Organisasi

SUMENEP – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep menggelar Konsolidasi Organisasi di Kantor ...