JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, seluruh calon anggota legislatif (caleg) yang akan maju di Pemilu 2024 akan menjalani psikotes. Untuk psikotes ini, PDI Perjuangan menggandeng Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
“Hari ini kami rapat dengan Himpunan Psikologi Indonesia terkait rencana psikotes terhadap seluruh calon anggota legislatif dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan DPR RI,” kata Hasto saat menjadi pembicara sebuah diskusi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Alasan PDI Perjuangan untuk menggandeng Himpsi dalam menggelar psikotest, jelas Hasto, untuk mencari caleg yang terbaik.
Sementara untuk mencegah terjadinya praktik korupsi, partainya menggandeng KPK. Siapa pun yang akan maju dari PDIP diharuskan mengikuti kursus antikorupsi yang digelar secara daring.
PDI Perjuangan, tegas Hasto, selalu aktif merekrut caleg secara terbuka. Partai juga terus melakukan pemetaan politik dan komunikasi.
“Partai secara aktif melakukan pemetaan politik. Melihat tokoh-tokoh profesional, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, budayawan, peneliti, aparat birokrasi, Purnawirawan TNI/Polri dan lainnya,” ujarnya.
“Tokoh budaya juga penting, mengingat Indonesia yang berkepribadian kebudayaan itu memerlukan suatu simbolisasi tokoh untuk menjadi calon legislatif,” sambung Hasto.
Terakhir, para caleg ini juga wajib untuk mengikuti sekolah partai. Tujuannya, untuk menambah kapasitas para calon dalam memahami ideologi Pancasila, sejarah perjuangan bangsa dan sistem politik Indonesia hingga aspek-aspek elektoral terkait dengan strategi pemenangan pemilu dengan cara gotong royong.
“PDI Perjuangan memiliki Badan Saksi Pemilu Nasional yang bersifat tetap dan satu-satunya partai yang memiliki badan saksi yang permanen,” sebutnya.
“Melalui Sekolah Partai, kami sudah melakukan tiga kali pelatihan TOT saksi, dan di Sekolah Partai itulah seluruh calon-calon kami latih,” pungkas Hasto. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS