TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin serius ingin mewujudkan IP400, atau program mengoptimalkan pemanfaatan lahan sehingga bisa tanam dan panen 4 kali dalam setahun di daerahnya demi meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk mewujudkan IP400 ini, Pemkab Trenggalek bakal menggandeng PT. Maxxi Tani Teknologi sebagai mitra petani.
“Trenggalek memang ingin mewujudkan IP400 tapi benar-benar bertahap,” kata Mochamad Nur Arifin, di Trenggalek, Sabtu (16/4/2022).
Untuk mencapai IP400, menurut Arifin, memerlukan teknologi pendukung. Untuk itu, pihaknya lantas bekerja sama dengan PT Maxxi, yang kemudian memfasilitasi hingga saprodi-nya disediakan oleh PT dan dipinjamkan kepada petani.
“Sampai mereka nanti mengambil produk dari petani ini dengan harga yang baik. Karena diproyeksikan untuk menjadi beras premium,” imbuhnya.

Sinergi, kolaborasi antara petani, kemudian swasta dan juga pemerintah ini menjadi satu platform baru di Trenggalek diharapkan nantinya bisa meningkatkan produktivitas yang ujungnya pada peningkatan penghasilan.
Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri ini pun berharap petani tidak sedikit-sedikit beli, sedikit-sedikit utang. Sehingga ketika panen mereka tinggal terimanya sangat sedikit.
“Bagaimana cara produksinya bisa murah kemudian produktifitasnya meningkat,” tutur Gus Ipin, sapaan akrabnya.
“Kuncinya bagaimana kita bisa menerapkan pertanian kembali ke alam atau organik. Kemudian ditambah dengan masuknya teknologi atau mekanisasi,” tambah dia.
Terkait ini, pada Rabu (12/4/2022) lalu, Bupati Arifin berkesempatan menjajal beberapa alat pertanian modern yang dikembangkan PT. Maxxi di areal persawahan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan.

Kemudian menyaksikan penyemprotan pestisida menggunakan drone di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari.
Usai menjajal Rotavator, alat menyerupai traktor yang dipercaya andal di segala medan, Gus Ipin menyatakan, rotavator ini hampir sama seperti traktor biasa, tapi lebih presisi dan lebih andal. Di lahan basah, kering, pengaturan kedalamannya juga bisa.
“Setelah ini kita akan ke Gandusari untuk menyemprot pestisida menggunakan Drone di sana. Jadi harapannya, ini nanti juga bisa mempermudah petani untuk bisa meningkatkan produktivitasnya khususnya untuk menerapkan lahan yang luas antar gapoktan,” katanya.
Rencananya IP400 ini akan diterapkan pada 350 hektar lahan pertanian, dari total lahan yang ada seluas kurang lebih 13.000 hektar sawah.
“Kita punya sekitar 13 ribu hektar sawah dan percobaannya sekitar 350 hektar tersebar di beberapa desa/kecamatan,” beber Arifin. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS