JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, Go-Jek adalah contoh sistem ekonomi kerakyatan yang mengedepankan gotong royong. Perusahaan transportasi melalui jasa ojek itu dinilai mampu mempertemukan teknologi dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan Go-Jek, kata Hasto, masyarakat tidak lagi sulit mencari tukang ojek untuk mengantar mereka ke tempat yang ingin dituju. Di sisi lain, Go-Jek mampu mengubah paradigma masyarakat atas profesi tersebut.
Sebab, sebelum Go-Jek ada, penghasilan tukang ojek terbilang kecil. Namun, tidak untuk saat ini. “Orang-orang punya motor, kekuatan produksi, dengan IT bisa diintegrasikan,” kata Hasto, saat membuka Pelatihan Manajer Penggerak Ekonomi Kerakyatan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Rabu (20/7/2016).
Dia meyakini, sistem ekonomi kerakyatan merupakan sistem terbaik yang harus dikembangkan saat ini. Sebab, keberadaan sistem tersebut oleh sebagian kalangan telah dibuktikan dan dianggap berhasil.
Hasto menambahkan, pengembangan sistem ekonomi kerakyatan penting dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Sistem tersebut, ujarnya, merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila.
“Bagaimana mencegah terjadinya ketidakadilan adalah tugas ideologis kita. Ketika Anda mengorganisir rakyat dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, itulah sejatinya kerja-kerja menjalankan tugas ideologis kita,” kata Hasto.
Hasto mengaku, sistem ekonomi kerakyatan bagi sebagian kalangan masih dianggap kuno. Hal itu disebabkan karena minimnya inovasi untuk mengembangkan sistem tersebut.
Oleh karena itu, dengan pelatihan ekonomi kerakyatan yang digelar DPP PDI Perjuangan melalui Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK), diharapkan muncul inovasi baru untuk mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan.
Pelatihan Manajer Penggerak Ekonomi Kerakyatan yang diselenggarakan BPEK PDI Perjuangan itu diikuti utusan dari 34 DPD PDI Perjuangan se-Indonesia. Rencananya, kegiatan ini diselenggarakan hingga 22 Juli 2016 di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebagai partai politik, lanjut Hasto, PDI Perjuangan memiliki peranan penting dalam membumikan Pancasila melalui sistem ekonomi kerakyatan. Pelatihan yang akan diberikan kepada utusan daerah merupakan salah satu upaya PDI Perjuangan dalam implementasi tersebut.
“Pelatihan ini adalah agar kader partai bisa memahami dan sekaligus bisa mengimplementasikan ideologi partai dalam membangun ekonomi kerakyatan di tengah-tengah masyarakat sehingga rakyat mengetahui apa motivasi kita dalam berpartai,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua BPEK Efendi Sianipar mengatakan, kegiatan pelatihan yang telah dimulai sejak 2005 ini telah menghasilkan lebih dari 3.000 alumnus yang berasal dari berbagai daerah. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS