BANYUWANGI – Dikenal sebagai salah satu daerah penghasil cokelat terbaik di dunia, Banyuwangi kembali gelar Festival Cokelat Glenmore. Yang menarik, dalam festival tersebut pengunjung bisa merasakan cokelat dengan kualitas terbaik di Doesoen Kakao di kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Sabtu (13/3/2022).
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan Direktur PT Perkebunan Nusantara XII, Siwi Peni. Selain itu, acara tersebut juga dimeriahkan dengan perlombaan olahan makanan dari bahan dasar cokelat, lomba seni, dan funbike.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam event tersebut masyarakat bisa langsung melihat bagaimana proses kakao diolah menjadi cokelat. Mulai dari pemanenan kakao, pemilihan dan pengeringan biji kakao, hingga proses menjadi bubuk cokelat.
Bupati Ipuk mengatakan, festival cokelat tersebut menjadi wadah edukasi tentang cokelat. Masyarakat bisa melihat langsung kebun kakao hingga bagaimana cara mengolah kakao menjadi cokelat yang di konsumsi.
“Kami pamerkan beragam olahan coklat. Harapan kami, agar masyarakat bisa membuat bisnis berbahan dasar coklat. Mengingat komoditas kakao Glenmore sangat potensial untuk dikembangkan,” ujar Bupati Ipuk.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menjelaskan, festival hasil kolaborasi dengan PTPN XII itu diharapkan bisa menggerakkan warga atau UMKM untuk mengembangkan bisnis coklat. Kebun Kendeng Lembu sendiri merupakan pusat perkebunan coklat satu-satunya di Indonesia yang terus eksis mempertahankan komoditas andalan ini.
Sementara itu, Direktur PTPN XII, Siwi Peni, menyampaikan, kakao Glenmore adalah salah satu bahan pembuat coklat terbaik di dunia. Saat ini, PTPN XII telah membuka pabrik pengolahan coklat dan telah memungkinkan masyarakat untuk bisa menikmatinya. Jadi, ini kesempatan yang bagus untuk membuka usaha coklat.
“Lewat festival cokelat ini kami ingin kembali mendorong warga untuk memanfaatkan coklat menjadi peluang bisnis. Sekaligus kembali menggerakkan sektor pariwisata daerah lewat destinasi agribisnis Doesoen Kakao,” kata Siwi.
Dengan luasan 600 hektar tanaman kakao yang dimiliki, PTPN XII bisa memproduksi 300 ton kakao kering pertahun. Salah satu yabg ditonjolkan PTPN XII di Doesoen Kakao ini, adalah adanya Kakao Edel yang telah dikenal dunia dengan sebutan ‘Java Kakao’.
“Glenmore memang terkenal sebagai penghasil biji kakao terbaik di dunia. Hampir 86 persen cokelat hasil panen perkebunan diekspor. Seperti Jepang, Jerman, Perancis, Italia, AS, Malaysia, dan Singapura. Nah, yang belum diekspor kami harapkan bisa dimanfaatkan dan diolah secara ekonomis oleh warga,” kata Siwi.
Untuk menambah nilai ekonomis, PTPN XII juga memproduksi berbagai olahan cokelat di Dusun Kakao. Setidaknya ada 9 varian olahan cokelat yang memiliki cita rasa yang khas. Cokelat-cokelat tersebut bisa dinikmati kapan saja oleh wisatawan yang datang berkunjung. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS