149 pembaca
BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggandeng Yayasan Kemanusiaan Indonesia The John Fawcett Foundation (JFF) dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yakni penanganan kesehatan mata.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dan Ketua JFF Indonesia, I Gede Bingin, di Gedung PMI Banyuwangi dan disaksikan Danlanal, Letkol Laut (P) Ansori.
“Tangan kami tidak cukup panjang untuk menuntaskan berbagai permasalahan warga. Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan banyak pihak untuk menyelesaikannya. Terima kasih kepada Yayasan Kemanusiaan Indonesia JFF dan semua pihak yang mendukung terlaksananya kerja sama ini sehingga banyak warga kami yang mendapatkan manfaatnya,” ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Rabu (10/11/2022).
Penandatanganan kesepakatan bersama ini untuk melanjutkan program bebas biaya kesehatan dalam pelayanan kesehatan mata di Kabupaten Banyuwangi. Program ini dikhususkan membantu masyarakat kurang mampu.
“Dukungan saya untuk program semacam ini karena manfaatnya yang sangat dirasakan masyarakat. Terima kasih sudah memfasilitasi masyarakat yang tidak mampu untuk pengobatan matanya,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Ketua JFF Indonesia, I Gede Bingin, mengaku senang bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi karena didukung banyak pihak di dalamnya, mulai dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), PMI, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kami senang bisa hadir memberikan pelayanan bagi warga Banyuwangi. Berkat dukungan pemkab dan lainnya, kami sudah menangani ribuan warga Banyuwangi terkait kesehatan matanya,” kata Gede Bingin.
Kerja sama penanganan kesehatan mata antara Pemkab Banyuwangi dan JFF Indonesia dimulai sejak 2014. Setelah berjalan 9 tahun, telah dilakukan pemeriksaan mata terhadap 18.468 orang. Dilakukan operasi katarak 2.383 orang dan pemasangan bola mata 107 orang.
Selain itu, juga pemberian kacamata kepada 10.312 orang, pemberian obat pada 5.830 orang. Sedangkan untuk program School Screening pada 14 sekolah dasar telah diperiksa 4.140 siswa dan telah diberikan kacamata bagi 93 anak.
“Katarak memang menjadi salah satu perhatian kami. Karena kami tahu penyakit mata seperti katarak ini adalah penyumbang masalah kebutaan,” jelasnya. (set)