SURABAYA– Pasangan mana yang menang di Surabaya, tampaknya, tidak perlu menunggu rekapitulasi KPU Surabaya pada 17 Juli. Setidaknya, gambarannya sudah bisa terlihat di real count yang dilakukan sejumlah partai berdasar formulir C1.
Hasilnya, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi jawara dengan perolehan 824.340 suara atau 64,32 persen. Rivalnya, pasangan Prabowo-Hatta, hanya mendapat 457.383 suara atau 35,68 persen. Itu klop dengan sejumlah lembaga survei yang melakukan quick count. “Hasil quick count kami, Surabaya memang mendapat 64 persen,” kata Juru Bicara Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Whisnu Sakti Buana, pihaknya melakukan real count dengan amat berhati-hati. “Kami sampai memverifikasi formulir C1 dengan SMS yang dikirim para saksi. Supaya, bila ada data yang berbeda, kami bisa segera melakukan verifikasi silang,” ucapnya. Baru Kamis (10/7/2014) petang, PDI Perjuangan merampungkan real count suara se-Surabaya.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Armuji menambahkan bahwa pihaknya memang serius mempersiapkan saksi. “Kami bahkan mewajibkan saksi untuk mempunyai ponsel berkamera. Jadi, selain mencatat hasil coblosan dalam formulir C1, mereka harus memotret rekapitulasi yang berada di C1 plano,” tegasnya. “Jadi, kami siap beradu data dengan pihak mana pun terkait dengan hasil pilpres di Surabaya,” tambahnya.
Data yang dilansir tersebut menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK hanya tumbang di Kecamatan Semampir. Namun, tidak terlalu telak, hanya berselisih 1.300-an suara. Yakni, 34.708 yang diraup pasangan nomor urut 1 berbanding 33.423 suara yang direbut pasangan nomor 2.
Di kecamatan selebihnya, pasangan Jokowi-JK unggul telak. Untuk kelas menengah atas, seperti yang menjadi ciri penduduk di Kecamatan Genteng, pasangan itu unggul telak. Pasangan Prabowo-Hatta hanya menyabet 8.744 suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 20.740.
Keunggulan telak diperlihatkan di kawasan yang secara tradisional menjadi basis pemilih PDIP. Misalnya, di Kecamatan Tambaksari. Raihan pasangan yang diusung Gerindra-Golkar-PKS-PAN-PPP sebanyak 32.927 suara seperti tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan total 76.376 suara untuk rivalnya tersebut.
Bila pihak Jokowi-JK terbuka dengan hasil real count-nya, tidak demikian halnya dengan kubu pasangan Prabowo-Hatta. Salah satu parpol pengusung utama pasangan Prabowo-Hatta justru terkesan tertutup dan tidak mau membeber hasil real count-nya. (git/ano/mas/end) JP
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS