BANGKALAN– Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Mahfud, S. Ag., meminta Pemprov Jatim untuk meninjau kondisi fasilitas karantina pasien Covid-19 di BPWS. Permintaan ini merespon keluhan dari para pasien Covid-19 yang dikarantina di BPWS.
“Kami minta kepada Pemprov atau yang bertugas untuk meninjau fasilitas yang ada di BPWS, seperti air dan tempat ibadah. Ini kan karantina untuk penyembuhan. Bukan memperburuk keadaan,” ujar Mahfud, Minggu (20/6/2021).
Alumni IAIN sunan Ampel Surabaya juga mengingatkan Pemprov, fasilitas yang buruk akan memberi kesan yang buruk terhadap penanganan pasien Covid-19. Jangan sampai, tambah Mahfud, para pasien berpikir karantina itu seperti dipenjara.
“Juga yang paling penting baju mereka harus diperhatikan. Mereka yang terjaring dan positif Covid tersebut tidak ada persediaan sebelumnya. Tidak bawa baju dan kelengkapan lainnya. Jangan dibiarkan mereka tidak terurus. Jangan sampai mereka berpikir, mereka dikarantina seperti dipenjara. Kasian mereka,” jelas Mahfud.
Ketua IKA PMII Surabaya juga menegaskan, perlakuan baik dari para petugas Covid-19 akan memberikan rasa aman bagi para pasien Covid-19. Pun sebaliknya, jika pelayanan buruk yang mereka terima, akan memberikan dampak yang cukup fatal.
“Kita memang harus bekerja ekstra. Kita harus meyakinkan para pasien Covid-19, bahwa karantina itu semata-mata demi kebaikan bersama. Tapi, tentunya dengan fasilitas yang memadai dan manusiawi. Jika tidak, kita akan menghadapi ketakpuasan dari masyarakat,” tegas Mahfud.
Seperti diketahui, seorang pasien Covid-19 yang dikarantina di BPWS mengirimkan video lokasi karantina. Di video tersebut, kondisi tempat karantina memang menyedihkan. Bahkan, ada pasien Covid-19 yang nekat kabur dari tempat karantina. Keluhan juga banyak diterima Mahfud melalui Whattsap dan Facebook.
“Jadi, sekali lagi saya minta tolong, itu para pasien Covid diperhatikan dan dirawat dengan baik-baik. Anggarannya sudah ada kok,” tandas Mahfud.
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS