BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Erma Susanti memberikan apresiasi dan dukungan moril kepada kontingen atlet paralimpik Kabupaten Blitar.
Atlet penyandang disabilitas yang tergabung dalam National Paralympic Comite Indonesia (NPCI) Kabupaten Blitar berhasil menyabet 4 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu di cabang olahraga atletik dan lainnya dalam Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Blitar selalu berprestasi di beberapa cabang olahraga yang dilombakan di paralimpik, dan itu masih terus terjaga dengan dibuktikannya raihan medali dari Pekan Paralimpik Jatim minggu lalu,” terang Erma, Selasa (25/5/2021).
Kendati demikian, kata Erma, terdapat permasalahan dalam tubuh NPCI Kabupaten Blitar. Yakni secara legitimasi, NPCI Kabupaten Blitar masih belum berdiri sendiri, melainkan berada di bawah naungan KONI.
“Padahal aturannya sudah harus berdiri sendiri sehingga bisa mendapatkan dana pembinaan sendiri,” bebernya.
Terkait hal itu, Erma akan berkoordinasi dengan fraksi PDI-Perjuangan Kabupaten Blitar untuk memperjuangkan kelembagaan NPCI Kabupaten Blitar agar dapat berdiri sendiri.
Dengan demikian, dia meyakini bahwa kemajuan dan prestasi olahraga untuk penyandang disabilitas dapat semakin meningkat dan mampu menyumbangkan medali lebih banyak lagi di kejuaraan-kejuaraan lainnya.
Sementara itu, Ketua NPCI Kabupaten Blitar Sugik mengatakan, pada Pekan Paralympic yang diselenggarakan oleh NPCI Provinsi Jatim pada Sabtu – Minggu (22-23/5/2021) pekan lalu, NPCI Kabupaten Blitar mengirimkan 12 atlet terbaiknya.

“Kami juga membawa 3 ofisial untuk membantu peralatan serta membantu komunikasi bagi atlet yang tuna rungu,” katanya.
Dia menjelaskan, keseluruhan atlet yang diikutsertakan ke Pekan Paralimpik Provinsi Jatim merupakan atlet terbaik hasil penjaringan atau seleksi yang diadakan sebelumnya oleh NPCI Kabupaten Blitar.
“Dari 12 atlet yang kami ikut sertakan kemarin, satu diantaranya berhasil lolos untuk selanjutnya dikirim melalui NPCI Jatim ke Papua untuk mengikuti Pekan Paralimpik Nasional,” imbuhnya.
Dia berharap dengan adanya raihan prestasi yang dicapai oleh atlet-atlet asal Kabupaten Blitar tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar dapat melihat dan memberikan apresiasi seperti yang diperoleh oleh NPCI daerah lain.
Sebab, menurutnya, sampai saat ini belum ada perhatian khusus yang diberikan oleh Pemkab Blitar kepada atlet disabilitas yang tergabung di NPCI Kabupaten Blitar.
Dia menilai, seharusnya reward yang didapatkan oleh atlet disabilitas harus seimbang dengan reward yang diberikan kepada atlet non-disabilitas seperti biasanya.
“Saya juga berharap NPCI Kabupaten Blitar bisa langsung di bawah naungan Dispora Kabupaten Blitar, alias tidak lagi berada di bawah naungan KONI. Karena begitulah harusnya sesuai dengan aturan yang ada saat ini di tingkat nasional,” pungkas Sugik.
Medali yang disabet atlet NPCI Kabupaten Blitar adalah dari cabang olahraga (Cabor) tolak peluru putri lower 44 (satu emas), lempar cakram putra lower 42 (satu emas), bulutangkis aper putri (satu emas), bulutangkis ss6 putra (satu emas), tolak peluru putra lower 44 (satu perak), lempar cakram lower 42 putri (satu perak), ulutangkis putri aper (satu perak), lempar lembing daksa lower 44 (satu perunggu) dan lempar lembing daksa lower 42 (satu perunggu). (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS