SURABAYA – Ratusan pendukung pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji menghadiri acara “Ngeri” (Nggeruduk ErJi) yang di Kapas Krampung (Kaza) Mall, Sabtu (16/11/2024).
Eri Cahyadi hadir dengan kemeja putih sedangkan Armuji hadir menggunakan jersey merah tim nasional Indonesia.
Di acara tersebut digelar diskusi antara pasangan Eri-Armuji bersama masyarakat yang hadir. Diskusi yang didominasi oleh para pemuda pun berjalan dengan gayeng dan lancar.
Walikota Surabaya yang sedang dalam masa cuti ini pun menyoroti berbagai permasalahan yang terjadi diantara para pemuda.
Dia menerangkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan siap mensupport anak-anak muda dengan berbagai program.
Salah satunya ialah Rumah Gen Z dan Milenial di tahun 2025 dimana nantinya di lokasi tersebut akan menjadi wadah perkembangan skill dari generasi muda untuk terus berkembang.
“Surabaya di tangan Anda semua, terutama anak-anak muda yang saya ingin turut mengubah Surabaya. Dengan adanya rumah Gen Z dan milenial nanti untuk mengembangkan bakat dan talenta, insya Allah Pemkot Surabaya akan support semuanya,” ujar Eri.
Harapannya anak muda mampu menjadi garda terdepan dalam berbagai kegiatan dan perkembangan di Kota Surabaya. “Anak muda jadi garda terdepan, kita akan dukung dengan kegiatan-kegiatan dan pekerjaan-pekerjaan,” kata Eri.
Pada kesempatan tersebut, Eri Cahyadi juga menegaskan bahwa perlunya perubahan mental di warga Kota Surabaya, agar tidak lagi hanya meminta bantuan dari pemerintah saja. Tapi mampu berkembang dan bertumbuh bersama dan turut dalam pembangunan Kota Pahlawan.
“Jadi ayo kita kerja bareng, ada padat karya, ada juga peluang-peluang usaha yang bisa diambil para pemuda, ayo bergerak seperti itu,” ujarnya.
Eri juga menceritakan pengalamannya yang harus bekerja untuk membiayai masa sekolah dan kuliahnya, ia pun berharap para pemuda juga mampu membentuk dirinya dengan mental yang kuat agar mampu mempunyai daya saing kedepannya.
“Saya bukan dari keluarga kaya raya, saya mulai SMA hingga kuliah, orang tua saya tidak pernah bayar. Karena apa, saya mulai SMA jualan beras, masuk satu restoran ke restoran lainnya. Saya juga pernah jadi detailer obat yang diusir-usir dari rumah sakit. Saya melakukan itu semua untuk bayar sekolah hingga kuliah. Karena itu mental saya terbentuk seperti ini, itu karena saya mulai dari bawah, bukan dari atas,” ungkap Eri.
Dia pun berpesan kepada para pemuda agar selalu taat kepada orang tua dan ia berharap dengan dukungan doa para orang tua, para pemuda mampu terus mampu berkembang dan bertumbuh.
“Saya berharap para pemuda Surabaya bisa bergerak menjadi luar biasa dan jangan lupa selalu taati orang tua kalian, karena orang tua kalianlah yang memberikan jalan yang terbaik bagi anak-anak muda” jelas Eri.
Sementara Calon Wakil Walikota Surabaya, Armuji mengapresiasi jalannya diskusi sehingga dirinya beserta Eri Cahyadi mampu lebih memahami permasalahan yang ada di masyarakat, terutama pada generasi muda.
“Saya apresiasi kegiatan diskusi ini sehingga kami menerima sebuah masukan untuk Surabaya lebih baik dan bisa lebih pro terhadap anak muda di kota Surabaya,” tuturnya.
Armuji pun berpesan kepada seluruh peserta diskusi yang hadir untuk mensosialisasikan Pilkada serentak 2024, agar lingkungan di sekitarnya turut menggunakan hak suaranya.
“Harapan saya yang hadir pada siang hari ini nanti ajak keluarga, teman-teman kalian tanggal 27 November untuk datang ke TPS,” tutupnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS