SURABAYA – Pemkot Surabaya memastikan tak ada pemecatan kader kesehatan di Kota Pahlawan. Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, kader punya andil besar dalam membantu menyelesaikan masalah di masyarakat.
“Kita membangun Kota Surabaya dengan gotong-royong dan kekeluargaan. Kami pastikan pemerintah tidak akan tutup mata untuk kehebatan orang-orang seperti kader-kader yang ada di Kota Surabaya,” kata Eri di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (1/3/2022).
Dia menyebut, selama ini kader telah banyak membantu Pemkot Surabaya. Terutama, dalam menuntaskan berbagai persoalan di tengah masyarakat.
Terutama, dalam penyelesaian kemiskinan, bayi stunting, hingga kesehatan. Berbagai permasalahan ini dilakukan pemkot dengan cara gotong-royong bersama kader dan masyarakat.
“Sehingga kader-kader inilah yang harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Kader ini bekerja hanya untuk kepentingan umat, kekeluargaan dan gotong-royong dengan pemerintah,” jelasnya.
Dengan besarnya peran kader tersebut, Eri Cahyadi menegaskan komitmen keberpihakan terhadap mereka. Politisi PDI Perjuangan ini pun memastikan bahwa tidak ada kader Surabaya yang dipecat.
Dia menyesalkan ada isu yang menyebutkan jika kader Surabaya akan dipecat. “Onok seng ngomong kadere kene kok dipecat? Sing ngomong sopo? (Ada yang bilang kader di sini kok dipecat? Yang bicara siapa?),” tanya dia.
“Kalau tidak mengerti, jangan menimbulkan sesuatu yang tidak. Akhirnya apa? Kasihan kader-kader yang bekerjanya dengan hati,” tutur Eri.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini pun menginginkan agar seluruh kader yang ada di Surabaya menjadi satu bagian. Baik kader yang bergerak di kesehatan, sosial, hingga kader lainnya.
Sebab, seluruhnya memiliki tujuan sama. Yakni bekerja atas dasar sosial kemanusiaan untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.
“Jika kekuatan hati ini jadi satu dengan kekeluargaan dan gotong-royong, maka selesai masalah di Surabaya. Tidak ada orang miskin, tidak ada bayi stunting, tidak ada gizi buruk,” tegas dia.
Bahkan, sebagai bentuk perlindungan kepada para kader, pihaknya berencana membuat sebuah sistem. Melalui sistem tersebut, maka diharapkan eksistensi kader Surabaya tak akan bisa digeser oleh siapapun.
“Saya membuat sistem. Kalau output-nya ada, maka kader ini tidak bisa digeser oleh siapapun. Sebab, mereka orang-orang hebat dan ikhlas,” beber Eri Cahyadi.
Sebelumnya, sejumlah kader kesehatan di Surabaya melakukan mogok kerja hingga mengancam akan mundur akibat adanya isu pemecatan. Ini merupakan aksi solidaritas sesama kader di Surabaya terhadap isu pemecatan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS