JAKARTA – Enam bulan jelang Pilpres 2019, elektabilitas capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin makin jauh meninggalkan pasangan Prabowo-Sandi.
Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, Jokowi-Ma’ruf Amin 60,4 persen, dan Prabowo-Sandi hanya 29,8 persen.
“Sementara 9,8 persen tidak menjawab,” ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Unggulnya elektabilitas pasangan petahana ini didukung tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.
Adapun elektabilitas cawapres, kata Djayadi, bila melihat elektabilitas simulasi kedua pasangan yang tak jauh berbeda dengan simulasi capres, maka kehadiran cawapres belum memiliki dampak besar kepada elektabilitas capres.
Selain itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin juga ditolong kepuasan publik kepada kinerja Jokowi. Sebanyak 73,4 persen menyatakan puas dan 25,4 tidak puas.
“Kepuasan kepada Jokowi mencapai 73,4 persen, ini yang cukup puas dan sangat puas,” ujar Djayadi Hanan.
Tingginya kepuasan responden juga diikuti dengan keyakinan atas kemampuan Jokowi untuk memimpin. Sebanyak 71,4 persen menyatakan yakin dan 23,2 persen tidak yakin. Adapun 5,4 persen tidak menjawab.
Kepuasaan kepada Jokowi tak lepas dari persepsi responden atas berbagai indikator kondisi terkini. Sebanyak 41,9 persen responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini lebih baik dari tahun lalu.
Sementara itu 22 persen menyatakan lebih buruk, 29,3 persen tidak ada perubahan dan 6,8 persen tidak menjawab.
Di bidang politik, 35 persen menyatakan baik, 14 persen menyatakan buruk, 37 persen menyatakan sedang, dan 13 persen tidak menjawab.
Di bidang penegakan hukum, 52 persen responden menyatakan baik, 15 persen buruk, 28 persen menyatakan sedang dan 6 persen tak menjawab.
Terakhir di kondisi keamanan, 67 persen responden mengatakan baik, 9 persen menyatakan buruk, 23 persen menyatakan sedang dan 2 persen tak menjawab.
Survei SMRC dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia. Metode survei yang digunakan, yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling). (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS