Jumat
24 Oktober 2025 | 12 : 25

DPRD Sidoarjo Dorong Penyaluran BOSDA Secara Proporsional

IMG-20250706-WA0020_copy_1363x981

SIDOARJO — Sorotan tajam terhadap ketimpangan distribusi dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di Kabupaten Sidoarjo kembali mencuat. Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Tarkit Erdianto menilai, bantuan pendidikan daerah tersebut belum sepenuhnya berpihak kepada sekolah-sekolah kecil yang masih berjuang untuk bertahan.

Tarkit Erdianto menegaskan perlu adanya evaluasi secara menyeluruh terhadap skema penyaluran BOSDA yang selama ini dinilai tidak berkeadilan.

“Ada sekolah yang SPP-nya cuma Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per bulan, tapi mereka dapat BOSDA yang sama dengan sekolah-sekolah besar yang SPP-nya mencapai jutaan. Ini kan nggak adil,” ujarnya dengan nada tegas, Rabu (14/10/2025).

Ia mencontohkan, ada sekolah-sekolah swasta di Sidoarjo yang sudah mapan secara finansial, bahkan memungut SPP hingga Rp 3 juta per bulan, namun faktanya sekolah tersebut tetap menerima BOSDA dari pemerintah daerah.

“Saya tahu ada satu sekolah yang BOSDA-nya sampai Rp 1 miliar. Sementara banyak sekolah kecil yang hidup segan mati tak mau. Kalau mau adil, kasihlah bantuan kepada sekolah-sekolah yang memang betul-betul membutuhkan,” tambahnya.

Politisi yang dikenal vokal itu menilai, pemerintah perlu membedakan antara sekolah besar yang sudah mandiri secara finansial dengan sekolah-sekolah kecil yang masih kekurangan.

“Orang adil itu bukan berarti harus merata. Yang tidak mampu itulah yang harus dibantu. Kalau semua dapat sama rata, justru yang kecil akan semakin tertinggal.”

Ia juga menyoroti perubahan orientasi penyelenggara pendidikan saat ini yang dinilai semakin berorientasi pada keuntungan.

“Kalau dulu orang bikin sekolah itu karena panggilan sosial, sekarang banyak yang profit oriented. Ini yang harus kita sadari bersama,” katanya.

DPRD Sidoarjo, lanjutnya, akan meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan pendataan ulang terkait penerima BOSDA agar lebih tepat sasaran.

“Komisi kami sudah minta data ke dinas. Kita ingin tahu per kluster, berapa SPP tiap sekolah, berapa penerimaannya, dan siapa yang benar-benar layak. Biar nanti eksekutif dan legislatif bisa duduk bersama mencari formulasi yang lebih adil.” tandasnya. (hd/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...