Jumat
21 Februari 2025 | 5 : 17

DPRD Banyuwangi Sidak Kondisi Sungai Tercemar Limbah di Kecamatan Muncar

PDIP-Jatim-Patemo-19022025

BANYUWANGI – Masyarakat Kecamatan Muncar mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari industri pengolahan ikan yang membuang limbahnya tanpa melalui proses. Polusi limbah dan minimnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya saat ini kian menjadi mencemari sungai yang ada di Kecamatan Muncar.

Menindaklanjuti keluhan masyarakat itu, Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) atau tinjau lapang untuk melihat secara langsung kondisi sungai tercemar di Kecamatan Muncar, Senin (17/2/2025) kemarin.

“Sidak atau tinjau lapang Komisi IV DPRD Banyuwangi ini dalam rangka menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pencemaran sungai di sepanjang Kecamatan Muncar,” ujar Ketua Komisi IV, Patemo, Selasa (18/2/2025).

Patemo menjelaskan, Komisi IV melihat langsung kondisi sungai di Kecamatan Muncar masih dipenuhi sampah rumah tangga dan sedimen, sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama saat musim penghujan. Sedimen sungai di Muncar perlu dikeruk untuk mencegah banjir dan menjaga kapasitas tampung air.

“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah dan fenomena di lapangan masih ada masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk membuang sampah limbah rumah tangga atau memang tempat pembuangan sampahnya yang kurang,” jelasnya.

Selain persoalan sampah rumah tangga, politisi PDI Perjuangan itu  juga prihatin dengan kondisi pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah dari industri pengolahan ikan maupun usaha pertambakan di Muncar.

“Dampak dari pencenaran itu, nelayan Muncar kini kesulitan untuk mendapatkan ikan. Mereka harus menempuh perjalanan bermil-mil agar mendapatkan tangkapan yang maksimal,” tutur Patemo.

Karena itu, tambah Patemo, pihaknya akan meminta dinas lingkungan hidup (DLH) untuk segera menyediakan dan membangun tempat pembuangan sampah (TPS) di Kecamatan Muncar.

“DLH harus masih memberikan sosialisasi secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai dan mengembalikan kembali fungsi sungai yang sebenarnya. Dulu perahu nelayan bisa melintasi sungai ini, namun sekarang tidak bisa,” terangnya.

Sedangkan untuk mengatasi limbah industri pengolahan ikan, Patemo berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi merencanakan kembali pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu di lokasi yang tepat.

“Warga Muncar sebenarnya sangat berharap adanya IPAL Terpadu, karena indeks pencemaran lingkungan di perairan Muncar melebihi ambang batas,” tandasnya. (ars/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Ony-Antok Dilantik, Ketua DPRD Ngawi Optimis Mampu Hadapi Tantangan Efisiensi

NGAWI – Bupati dan Wakil Bupati Ngawi terpilih, Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko resmi telah resmi dilantik ...
SEMENTARA ITU...

Rayakan Pelantikan Eri-Armuji, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Lakukan Aksi Sosial

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat serta instansi untuk tidak memberikan ucapan ...
EKSEKUTIF

Dilantik Presiden, Bupati dan Wakil Bupati Gresik Siap Wujudkan “Gresik Baru Lebih Maju”

GRESIK – Pasangan Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode ...
SEMENTARA ITU...

Semangat Mas Ipin Ikuti Pelantikan dan Retret Meski Cedera Kaki Belum Pulih

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin harus tertatih saat mengikuti prosesi pelantikan kepala daerah ...
KRONIK

Anis Sebut Pelantikan Mas Dhito dan Pramono Anung Jadi Momen Bersejarah

JAKARTA – Sebanyak 961 kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024 dilantik Presiden Prabowo ...
SEMENTARA ITU...

Dilantik Presiden, Kader Banteng Abah Sanusi Sah Pimpin Kabupaten Malang

MALANG – Kader PDI Perjuangan HM Sanusi dinyatakan resmi menjadi Bupati Malang periode kedua, setelah menjalani ...