Sabtu
25 Oktober 2025 | 11 : 03

DPRD Banyuwangi Sidak Kondisi Sungai Tercemar Limbah di Kecamatan Muncar

PDIP-Jatim-Patemo-19022025

BANYUWANGI – Masyarakat Kecamatan Muncar mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari industri pengolahan ikan yang membuang limbahnya tanpa melalui proses. Polusi limbah dan minimnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya saat ini kian menjadi mencemari sungai yang ada di Kecamatan Muncar.

Menindaklanjuti keluhan masyarakat itu, Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) atau tinjau lapang untuk melihat secara langsung kondisi sungai tercemar di Kecamatan Muncar, Senin (17/2/2025) kemarin.

“Sidak atau tinjau lapang Komisi IV DPRD Banyuwangi ini dalam rangka menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pencemaran sungai di sepanjang Kecamatan Muncar,” ujar Ketua Komisi IV, Patemo, Selasa (18/2/2025).

Patemo menjelaskan, Komisi IV melihat langsung kondisi sungai di Kecamatan Muncar masih dipenuhi sampah rumah tangga dan sedimen, sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama saat musim penghujan. Sedimen sungai di Muncar perlu dikeruk untuk mencegah banjir dan menjaga kapasitas tampung air.

“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah dan fenomena di lapangan masih ada masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk membuang sampah limbah rumah tangga atau memang tempat pembuangan sampahnya yang kurang,” jelasnya.

Selain persoalan sampah rumah tangga, politisi PDI Perjuangan itu  juga prihatin dengan kondisi pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah dari industri pengolahan ikan maupun usaha pertambakan di Muncar.

“Dampak dari pencenaran itu, nelayan Muncar kini kesulitan untuk mendapatkan ikan. Mereka harus menempuh perjalanan bermil-mil agar mendapatkan tangkapan yang maksimal,” tutur Patemo.

Karena itu, tambah Patemo, pihaknya akan meminta dinas lingkungan hidup (DLH) untuk segera menyediakan dan membangun tempat pembuangan sampah (TPS) di Kecamatan Muncar.

“DLH harus masih memberikan sosialisasi secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai dan mengembalikan kembali fungsi sungai yang sebenarnya. Dulu perahu nelayan bisa melintasi sungai ini, namun sekarang tidak bisa,” terangnya.

Sedangkan untuk mengatasi limbah industri pengolahan ikan, Patemo berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi merencanakan kembali pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu di lokasi yang tepat.

“Warga Muncar sebenarnya sangat berharap adanya IPAL Terpadu, karena indeks pencemaran lingkungan di perairan Muncar melebihi ambang batas,” tandasnya. (ars/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Respon Siswa Keracunan, Komisi IV DPRD Banyuwangi Sidak SPPG

BANYUWANGI – Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ...
LEGISLATIF

Jalur Khusus Sepeda Jadi Parkiran Mobil, Disorot Komisi IV DPRD Ngawi

NGAWI– Jalur khusus bagi pesepeda di Jalan Yos Sudarso sisi barat, Kabupaten Ngawi, kini menuai sorotan. Fasilitas ...
LEGISLATIF

Bimtek Pengolahan Sampah Organik, Puti: Disiplin Menjaga Lingkungan Bermula dari Keluarga 

SURABAYA – Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Dukung Penuh Program 3 Juta Rumah, Siap Bantu Warga MBR dan PPPK

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menyambut positif pelaksanaan sosialisasi program 3 Juta ...
LEGISLATIF

Sosialisasi Pencegahan Judi Online, Raymond Tara Sampaikan Pentingnya Peran Keluarga

SIDOARJO – Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi ST, menekankan pentingnya peranan keluarga dalam ...
LEGISLATIF

Ringankan Beban Masyarakat, Legislator Banteng Madiun Ini Dukung Program OOTD PLN

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, kembali menunjukkan kepeduliannya ...