Sabtu
22 November 2025 | 1 : 36

Dorong Kemajuan UMKM: Sadarestuwati Desak Pemerintah Permudah Akses Pembiayaan

pdip-jatim-250221-sarasehan-anggota-banggar-1

JOMBANG – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati mendorong penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.

“UMKM dan sektor usaha ekonomi kreatif, harus mendapatkan dukungan yang memadai dari Pemerintah. Baik dalam bentuk akses permodalan, pengembangan kapasitas maupun bentuk kebijakan,” tuturnya saat sarasehan Banggar MPR RI tentang Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jombang, Jumat (21/2/2025).

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang tersebut menegaskan, permasalahan ujung pangkal dari UMKM harus diselesaikan secara serius oleh pemerintah.

Menurutnya, pemerintah pusat, daerah dan pihak swasta harus bersinergi untuk memperdayakan UMKM di Kabupaten Jombang. Utamanya dalam hal akses pendanaan dan pengembangan kapasitas.

Pasalnya, akses pendanaan dan pengembangan kapasitas hingga saat ini dinilai masih menjadi kendala kebanyakan pelaku UMKM.

Minimnya pengawalan dan keterlibatan pemerintah dalam memberikan perhatian serta pendidikan kepada pelaku UMKM, menjadikan sektor penggerak roda perekonomian daerah itu mengalami kemacetan.

“Maka, kami akan pastikan UMKM akan mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah agar tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain seperti China,” tegas dia.

Secara potensi, Mbak Estu mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sama banyaknya dengan China.

Hanya saja, kesadaran dan kemauan dari pemerintah daerah maupun pusat untuk memberikan support kepada para pelaku sektor ekonomi kreatif serta UMKM yang perlu ditingkatkan.

“Dulu saya ingat, ada mekanik-mekanik UMKM apa itu namanya. Yang buat seperti mesin penggilingan dan onderdil sepeda motor di Sidoarjo. Bukan malah diberi ruang atau disupport, tapi malah dimatikan. Karena mereka dianggap melanggar undang-undang atau peraturan yang ada,” imbuhnya.

Selama permasalahan ini tidak ditangani dengan baik, kata Mbak Estu, maka UMKM tidak bisa berkembang seperti halnya di negara lain.

“Seperti halnya di China, semua boleh meniru. Jadi ketika ada investor masuk, itu ada perjanjiannya. Kenapa kita tidak bisa melakukan itu untuk melindungi para pelaku UMKM,” tambahnya.

China memang terkenal dengan produk-produk yang memiliki nilai jual murah, namun bisa bersaing secara kualitas.

Menurut Mbak Estu hal itu lantaran semua barang dikerjakan pelaku UMKM atau home industri, bukan pabrik manufaktur besar. “Saya kira ini perlu dicontoh,” pungkasnya. (fath/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Kunjungi LCI, Novita Hardini: Investasi Besar Harus Turunkan Pengangguran dan Perkuat Ekonomi Daerah

CILEGON — Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini, menegaskan bahwa hadirnya PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) ...
LEGISLATIF

Serap Aspirasi Masyarakat, Darul Komitmen Kawal hingga Pembahasan

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, melaksanakan reses Masa Sidang I Tahun ...
LEGISLATIF

Fuad Benardi Dorong Generasi Muda Jadi Lini Terdepan dalam Pembangunan Kota Pahlawan

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Fuad Bernardi, mengajak generasi muda untuk menjadi ...
LEGISLATIF

Bina Toleransi, Komisi D DPRD Lumajang Rapat Bersama Perwakilan Umat dari Berbagai Agama

LUMAJANG – Komisi D DPRD Kabupaten Lumajang melaksanakan Rapat Kerja dalam rangka meningkatkan sinergi dan ...
LEGISLATIF

Reses Donny Bayu, Petani di Ngambon Keluhkan Ketersediaan Solar

BOJONEGORO – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, Donny Bayu Setiawan, menggelar pertemuan dalam rangka ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Tunda Pembahasan Pengadaan Gerobak Mlijo Cinta, Candra: Data Penerimanya Belum Jelas

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto minta program pengadaan gerobak ‘Mlijo Cinta’ untuk UMKM ...