MAGETAN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih memborong dagangan para pedagang kecil selama masa PPKM darurat. Langkah tersebut dilakukan untuk membantu memutar roda perekonomian rakyat kecil.
Diana Amaliyah Verawatiningsih atau akrab disapa Diana Sasa mengatakan, pedagang makanan di Magetan yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengeluhkan sepinya dagangan mereka. Terutama mereka yang biasanya berjualan malam hari.
“Omset para pedagang ini turun sampai 75 persen,” ungkapnya, Selasa (20/07/2021).
Seperti yang dituturkan Defi, pedagang tepo pecel yang berjualan di jalan MT Haryono. Biasanya Defi jualan tepo pecel mulai sore sampai jam 22.00 malam. Namun semenjak penerapan PPKM darurat berjualan sampai jam 20.00 malam. Dagangan yang dibawanya pun setengah dari hari biasanya.
“Takut tidak laku, apalagi orang dilarang kemana-mana. Jadinya tambah sepi apalagi tidak boleh makan di tempat,” keluh Defi.
Hal yang sama disampaikan Parno, pedagang nasi goreng keliling di sekitar RSUD Sayidiman hingga alun-alun.
“Parah sepinya, Mas, selama PPKM ini. Semalam laku 5 saja sudah bersyukur,” ujar dia.

Wakil rakyat bertugas di Komisi A DPRD jatim ini pun sigap merespon keluhan para pedagang. Ia bersama timnya kemudian secara bergiliran membeli jualan para pedagang untuk kemudian dibagikan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Ya, spontan saja ini. Ada bakul nasi goreng sambat ora payu (tidak laku), ya saya beli beberapa bungkus. Biar dia bisa segera pulang sebelum jam 8 malam. Nasinya saya bagikan lagi ke masyarakat. Acak saja, tidak ada target penerima khusus,” jelas Diana Sasa.
Diana pun merambah ke warung-warung yang terpaksa malah tutup, karena jika buka pun akan rugi. Dia lantas memesan nasi dan lauk untuk dibagikan lagi kepada yang membutuhkan.
“Banyak banget warung yang memilih tutup. Kalau buka malah mereka rugi bahan baku karena omset di bawah target. Kasihan kan. Makanya saya pesan makanan ke mereka, biar bisa dimasak di rumah,” urai Diana lagi.
Dijelaskan Sasa, total selama PPKM ini, sudah 60 warung lebih yang terbantu. Sudah 3000 lebih makanan terbagikan.
“Saya hanya ingin memberi contoh, agar masyarakat yang mampu juga ikut membantu nasib para pedagang ini. Belilah dagangannya. Pesan kan bisa lewat HP sekarang. Diantar ke rumah juga bisa. Bukan soal nilainya, tapi rasa gotong royongnya yang penting,” pungkas Diana Sasa. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS