BATU – GeKrafs Kota Batu menggaungkan upaya program perawatan lingkungan dan pencegahan bencana dengan tajuk ‘Rabuisasi’. Di awal tahun ini, Rabuisasi Gerakan “Nandur Gunung” dilakukan di Gunung Pucung, Kota Batu, Rabu (12/1/2022).
Acara ini dilaksanakan sebagai gerakan restorasi alam dengan menggandeng berbagai komunitas, ormas hingga Pemkot Batu.
Penghijauan di Gunung Pucung, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ini menggunakan sistem digital untuk mengawasi perkembangan tanaman.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang turut hadir mengatakan, gerakan GeKrafs Kota Batu merupakan inisiasi luar biasa yang patut untuk dicontoh dalam komitmen dan upaya menjaga alam yang terus dilakukan di beberapa tempat.

“Semoga acara seperti ini terus dilaksanakan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejukan udara di Kota Batu,” harap Dewanti di Kota Batu, sebagaimana keterangannya, Kamis (13/1/2022) .
Hal yang terpenting, lanjut Dewanti, kegiatan penghijauan ini bertujuan membuat Kota Batu memiliki oksigen yang bagus. Dia berharap program penghijauan ini terus bergulir dan dilakukan banyak pihak untuk tetap bisa menjaga kelestarian dan kesejukan udara.
“Alhamdulillah kita menanam bersama, hari ini saya menanam bibit pohon petai dan durian. Mudah-mudahan 2 tahun lagi sudah bisa panen,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, total sebanyak 600 jenis pohon ditanam. Mayoritas merupakan bibit pohon buah yang dipilih dari jenis pohon buah dengan pertimbangan cepat besar dan hasil buahnya nanti bisa dimanfaatkan.

Sementara itu, Ketua Panitia Rabuisasi Nanduri Gunung, Tamsil Ainur Rizal menerangkan dalam proses penanaman bibit pohon ini tidak ada beda dengan penanaman biasa. Yang membedakan adalah setelah penanaman GeKrafs memasang barcode pada bibit pohon yang ditanam.
“Kita pasang barcode pada tanaman, penanam bisa melihat perkembangan bibit pohon yang ditanam di website nanduri gunung. Setiap bulan kita bisa mengecek karena ada foto satelitnya bisa kita cek bagaimana sebelum penanaman dan setelah penanamannya. Kita upayakan sistem digital ini untuk mengupayakan supaya terpantau,” terang Tamsil.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar kegiatan reboisasi ini dapat benar-benar memberikan manfaat untuk lingkungan dan tidak bersifat seremoni saja. Karena itu dibuatkan sistem digital untuk pengawasannya.
Penanam pohon bisa melihat perkembangan bibit pohon yang ditanamnya lewat website Nanduri Gunung yang dibuat GeKrafs. Sehingga jika membutuhkan perawatan tambahan pun, penanam pohon bisa mengetahuinya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS