SURABAYA – Totalitas yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk penanganan bencana banjir di Kecamatan Munjungan, wilayah selatan Kabupaten Trenggalek. memang patut diacungi jempol.
Mensos Risma tidak hanya mengirim logistik dan alat berat untuk membersihkan material dan sampah di sungai.
Dia juga memikirkan kesiapan dapur umum, bila kemungkinan terburuk, meskipun tidak dikehendaki, ada banjir susulan sehingga jembatan-jembatan yang lain terputus. Jika itu terjadi, tentunya ada beberapa tempat di Kecamatan Munjungan yang akan terisolasi.
Baca juga: Tinjau Kawasan Bencana Banjir di Munjungan, Mensos Risma Gelontorkan Bantuan
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk ini, Risma memborong sejumlah peralatan masak di Pasar Pon untuk kebutuhan dapur umum di titik-titik rawan. Harapannya, masyarakat bisa mandiri mencukupi kebutuhan makanannya dengan mendirikan dapur umum bila kemungkinan terburuk itu terjadi.
Menteri yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut menganggap hal ini penting karena sekarang belum pada puncak musim penghujan, sehingga masyarakat diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
“Saya hari ini membeli perlengkapan masak, karena ada akses yang terputus-putus sehingga berpontensi ada daerah yang terisolir. Ini yang harus kita antisipasi logistik-nya,” terang Risma, saat di Pasar Pon Trenggalek, usai mengunjungi kawasan bencana banjir di Munjungan, Minggu (6/11/2022).
Kepada media, mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu menjelaskan, bantuan Kemensos untuk Trenggalek sudah tersalurkan Rp 628 juta. Namun akan ditambah lagi untuk logistik dan peralatan dapurnya.
“Kami akan pasok kebutuhan dapurnya, dan dorong agar mereka bisa mandiri dengan bantuan logistik yang Kemensos berikan, sehingga mereka (daerah-daerah yang rawan tersebut) bisa mandiri. Oleh karena itu Kemensos membangun lumbung sosial di 4 titik sekaligus,” bebernya.
Lokasi lumbung sosial ada dua di Desa Tawing, satu di Desa Bendoroto dan satu di Desa Bangun Kecamatan Munjungan. Lumbung sosial merupakan bentuk langkah-langkah prefentif agar warga terjaga akesnya terhadap sumber logistik.
Terpisah, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Iyan Kusmadiyana Kemensos menjelaskan, bahwa bantuan buffer stock yang disalurkan Kemensos berupa makanan siap saji sebanyak 1.500 paket, makanan anak 504 paket, kasur 300 lembar, selimut 300 lembar, sandang dewasa 200 paket, family kit 200 paket, dan kidware 200 paket.
Ada juga bantuan sembako sebanyak 500 paket yang berisi beras premium 5 kg, minyak goreng 1 lt, mie instan masing-masing 10 bungkus, ikan sarden 3 kaleng, kopi bubuk 165 gram, 1 bungkus biskuit kecap manis 1 botol, dan saos tomat 1 botol perpaketnya.
Juga pendirian dapur umum dan pelaksanaan layanan dukungan psikososial didukung relawan kebencanaan yaitu Taruna Siaga Bencana (Tagana), bersama pilar-pilar sosial lainnya. Seperti Pelopor Perdamaian, TKSK dan Pendamping PKH dengan menyiapkan 200 paket bahan kontak bagi anak-anak terdampak banjir.
Hingga saat ini Tagana Trenggalek masih terus melakukan pemantauan bersama instansi dan unsur terkait guna mengantisipasi jika ada banjir susulan.
Akibat bencana sejumlah infrastruktur jembatan dan jalan putus total. Bahkan hingga saat ini warga di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan mengalami kesulitan akses akibat rusaknya jembatan. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS