GRESIK – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyebut, generasi emas atau bibit unggul harus disiapkan mulai sekarang dalam menghadapi tahun 2045 mendatang.
Hal itu disampaikan Bu Min saat menghadiri seminar pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan di era pandemi yang digelar Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA), Sabtu (9/10/2021).
Bu Min menyebutkan, bahwa aset kedepan berada di tahun 2045, pada saat itu Indonesia mendapatkan keuntungan bonus demografi. Generasi emas tersebut pada dasarnya menjadi bibit unggul, dan sudah ada mulai dari sekarang.
“Anak-anak di masa sekarang maupun yang baru lahir tahun ini berada di sekeliling kita, merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak,” kata Aminatun Habibah.
Disebutkan, pada tahun 2045 pekerja di Indonesia berjumlah lebih banyak dari pada negara lain. Angkatan kerja dengan usia produktif 18-58 tahun jumlahnya akan lebih banyak dari manula dan anak-anak.
“Ini sangat menguntungkan kita di masa mendatang. Makanya persiapan harus dilakukan mulai sekarang,” ungkap wakil bupati dari PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, anak-anak di Kabupaten Gresik wajib mendapat pengawasan dan perlindungan. Pihaknya sangat berterima kasih kepada Nurul Haromaini, istri Bupati Gresik, sebagai Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gresik dan Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Pelindungan Anak (KBPPPA) Saifuddin Ghozali karena selalu mensupport kegiatan GOW.
Dalam kegiatan seminar tersebut, turut hadir narasumber Tis’at Afriyandi dari Surabaya Children Crisis Centre. Tis’at memberikan edukasi kepada para orang tua agar tetap mengawasi anak dengan sesuai dan benar.
Dia menyebut, tingginya gelombang kesenjangan ekonomi di masa pandemi menyebabkan hilangnya mata pencarian dan susahnya perekonomian yang berdampak pada meningkatnya beban keluarga yang berpotensi memicu kekerasan dalam rumah tangga, apalagi pada anak.
Tis’at Afriyadi mengajak para orang tua yang sudah mempunyai banyak pengalaman luar biasa tentang anak, untuk menyelamatkan anak-anak. Meski jumlah anak-anak hanya 30% dari penduduk Indonesia.
“Mereka adalah 100% dari masa depan bangsa dan negara, masa depan bangsa dan negara tergantung dengan mereka,” pungkasnya. (mus/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS