BANGKALAN – Stadion R. P. Moch Noer Bangkalan, pada Minggu (21/9/2025), berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga dari berbagai penjuru Bangkalan berbondong-bondong hadir untuk menyaksikan Kerapan Sapi Piala Bupati Bangkalan 2025. Ajang bergengsi ini mempertemukan 48 pasang sapi pacu terbaik.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, membuka acara sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-494 Kabupaten Bangkalan.
“Kerapan sapi adalah simbol kerja keras, kekompakan dan kebanggaan masyarakat Madura. Tugas kita bersama adalah menjaga agar warisan leluhur ini tetap hidup, dihargai dan dibanggakan anak cucu kita,” ujar Lukman.
Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menghadirkan sentuhan inovasi. Teknologi digital diterapkan di garis start dan finish, sehingga lomba berlangsung lebih transparan dan adil.
“Melestarikan budaya harus diiringi dengan berbenah. Dengan teknologi digital, kerapan sapi semakin menarik bagi generasi muda dan memberikan pengalaman menonton yang lebih modern,” jelas Lukman.
Selain menjaga tradisi, tambah Lukman, pihaknya juga menaruh perhatian pada dampak ekonomi kerapan sapi. Setiap pelaksanaan ajang ini selalu menghadirkan peluang usaha bagi pedagang kecil, UMKM, hingga sektor pariwisata lokal.
“Kerapan sapi bukan hanya tontonan rakyat, tapi juga pesta ekonomi rakyat. Mulai dari penjual makanan, pedagang asongan, hingga UMKM semua merasakan manfaatnya,” tutur Lukman.
“Inilah wajah Bangkalan yang berbudaya sekaligus berdaya,” imbuh politisi PDI Perjuangan ini.
Lukman juga menyampaikan pesan agar seluruh elemen masyarakat tidak lengah dalam menjaga budaya asli Madura.
“Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Kerapan sapi harus tetap berkembang di tanah kelahirannya, menjadi kebanggaan Bangkalan sekaligus warisan luhur Madura,” tandasnya. (hzm/set)