BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas minta pengusaha muda yang tergabung dalam Hipmi Banyuwangi mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Hal ini sebagai salah satu jalan keluar untuk mengatasi terbatasnya lapangan kerja di tengah perekonomian yang kian lesu.
Anas mengatakan, pengusaha jangan lagi hanya bergerak di sektor konstruksi dan perumahan, tapi harus mulai terjun ke sektor ekonomi kreatif.
“Dalam sektor ekonomi kreatif ada banyak keterlibatan tenaga SDM serta perputaran ekonominya cepat dan langsung bisa dirasakan,” kata Anas, kemarin.
Sebagai sebuah organisasi berbasis kewirausahaan, sebut Anas, Hipmi memiliki potensi besar dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif daerah. Bagi Anas, sektor ekonomi kreatif memiliki banyak peluang yang bisa dikembangkan.
Pertumbuhan industri bidang ekonomi kreatif sendiri terus berkembang pesat di dunia juga di Indonesia seiring perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun.
Menurut Anas, sektor kreatif merupakan salah satu kunci jawaban dari terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan dari industri formal. Sektor kreatif ini sangat banyak ragamnya, mulai kuliner, kriya, musik, desain interior, seni pertunjukan, fesyen dan masih banyak lagi.
“Kami berharap HIPMI bisa menjadi motor penggerak bagi anak-anak muda daerah terjun di berbagai bidang,” harapnya.
Pemkab Banyuwangi sendiri telah mengembangkan sektor pariwisata sebagai motor penggerak perekonomian daerah, dan sektor pariwisata memiliki keterkaitan erat dengan sektor kreatif.
“Kami sudah ada Banyuwangi Festival yang terbukti mampu menarik wisatawan. Dan ini akan berkembang lebih hebat lagi bila Hipmi bergerak bersama kami mengembangkan pariwisata daerah lewat semangat entrepreneurship yang telah dimiliki Hipmi,” ujar dia.
Data dari World Conference Creative Economy 2018, sektor industri kreatif di Indonesia telah menyumbang produk domestik bruto (PDRB) sebesar Rp852 triliun atau setara 7,3 persen total PDRB.
Sektor ini juga menyumbang 12,8 persen dari total ekspor atau senilai USD 19,4 miliar. Dari sisi pekerja membuka lapangan kerja untuk 15,9 juta orang atau setara 13,9 persen dari total lapangan kerja di Indonesia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS