“Budaya Osing Juga Bagian dari Budaya Saya”

Loading

BANYUWANGI – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi mengatakan, upaya melestarikan adat budaya, adalah termasuk salah satu pelaksanaan ajaran Bung Karno dalam Trisakti. Yakni berkepribadian dalam kebudayaan.

Hal itu disampaikan Pak Kus, sapaan akrab Kusnadi, saat mengunjungi Desa Kemiren, Banyuwangi, Jumat (13/1/2017). Desa yang masuk wilayah Kecamatan Glagah ini dikenal sebagai desa wisata, karena ada perkampungan asli suku Osing.

Menurut Kusnadi, penghayatan terhadap ajaran-ajaran Bung Karno, terutama Trisakti, itu mutlak bagi kader PDI Perjuangan.

“Sudah banyak budaya kita yang mulai punah. Padahal itu merupakan jati diri bangsa Indonesia. Karena itu, apa yang dilakukan warga Osing di Kemiren khususnya, dalam melestarikan adat budaya Suku Osing, harus kita hargai,” kata Pak Kus.

Oleh karena itu, ujar Kusnadi, meski bukan dari Kemiren, dia menganggap budaya Osing adalah juga bagian darinya sebagai bangsa Indonesia.

“Walaupun saya ini bukan dari Kemiren, tapi karena saya bangsa Indonesia, maka budaya Osing ini adalah juga bagian dari budaya saya,” ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Sebelumnya, tokoh adat Suku Osing di Kemiran, Kang Pur menyampaikan, apa yang dilakukan warga Desa Kemiren, adalah untuk mempertahankan nilai–nilai kultur budaya dan kearifan lokal.

Kang Pur menyebutkan, sebagaimana dirinya, di Desa Kemiren masih banyak pelestari dan praktisi tradisi adat istiadat Suku Osing.

“Kami, masyarakat Desa Kemiren, berusaha nguri-uri budaya leluhur. Meski di era modern, warga masih mempertahankan adat nenek moyang, seperti selalu mengenakan pakaian adat Osing,” kata Kang Pur.

Pun dalam membangun rumah, warga setempat banyak yang melestarikan rumah adat Osing.

Rumah adat ini meliputi rumah tikel balung (beratap empat), rumah baresan (beratap tiga), maupun rumah crocogan (beratap dua). Masing-masing punya nilai filosofi, dan menggambarkan keadaan penghuninya.

Suku Osing juga masih melestarikan makanan khas yang tidak ada di daerah lain. Salah satunya malah jadi primadona dan banyak dicari wisatawan ketika berkunjung ke Banyuwangi, yakni Pecel Pitik.

Makanan yang berbahan dasar ayam ini sangat lezat. Apalagi makannya bersama sama, nikmatnya lebih berasa. “Pecel pitik ini sudah menasional,” ujar Kang Pur.

Dia menghargai kunjungan Pak Kus bersama jajaran pengurus DPD Jatim dan pengurus DPC PDIP Banyuwangi dipimpin ketuanya, I Made Cahyana Negara, ke Desa Kemiren. Menurutnya, hal ini sebagai wujud kepedulian Pak Kus, baik sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, maupun sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim. (goek)