Kamis
20 November 2025 | 2 : 10

Bertemu Prabowo di Hambalang, Puan Naik Kuda yang Pernah Ditunggangi Jokowi

pdip-jatim-220904-pm-prabowo-1

BOGOR – Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Minggu (4/9/2022). Di kediaman Menteri Pertahanan itu, Puan diajak berkuda hingga berbincang empat mata.

Puan tiba di rumah Prabowo sekitar pukul 10.45 WIB. Kehadiran Puan disambut langsung oleh Prabowo di pendopo rumahnya.

Mengenakan kaos polo warna hitam berkerah merah putih dan celana kasual biro dongker, Puan hadir didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Sejumlah tokoh PDIP juga ikut mendampingi seperti Said Abdullah, Utut Adianto, Bambang Wuryanto, Charles Honoris, Dolfie OFP, Mufti Anam, Agustina Wilujeng Pramestuti, Gilang Dhielafararez, dan Alex Indra Lukman.

Sementara itu Prabowo didampingi beberapa elite Gerindra. Di antaranya Sekjen partai Ahmad Muzani dan Ketua Harian Partai Sufmi Dasco Ahmad yang juga Wakil Ketua DPR.

Puan pun mendapat penyambutan penghormatan dari keluarga Gerindra diiringi korps musik yang melantunkan lagu Indonesia Raya, Mars PDIP, dan Mars Gerindra.

Usai acara penyambutan, Puan kemudian menuju ruang ganti untuk mengenakan baju berkuda. Prabowo lalu mengajak Puan untuk berkuda di arena pacuan yang ada di rumahnya.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu menaiki kuda jenis Lusitano keturunan Portugal bernama Salero. Kuda berwarna putih itu juga sempat ditunggangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat datang ke rumah Prabowo tahun 2016.

Saat berkuda, Puan didampingi Prabowo yang menunggang kuda cokelat bernama Cunhal. Selama 15 menit berkuda, Puan diberi training singkat oleh instruktur, mulai dari masih dipegangi, sampai bisa berkuda sendiri.

Bahkan Puan sempat memamerkan skill half pass di mana kaki depan ada dalam posisi menyilang.

“Ternyata main kuda itu juga perlu suatu keberanian, suatu semangat untuk kemudian bisa bersama bersinergi bersama kudanya, dan ternyata tidak semudah saya lihat di film-film atau di TV,” katanya.

Puan dan Prabowo kemudian memberi makan kuda dengan buah dan wortel. “Ini yang ngasih makan kau Ketua DPR,” canda Prabowo sambil mengelus kuda Salero.

Selanjutnya, Puan menjajal menaiki kuda L’sultao berwarna palomino, kuda keturunan Portugal yang lahir di Hambalang.

Dengan kuda ini, Puan sempat menjajal pose penghormatan atau refrance di mana kaki kuda posisinya seperti strecthing. Kaki depan kuda ke muka, sementara kaki belakang meregang keluar dan badannya merendah.

Selesai berkuda, Puan dijamu Prabowo untuk menikmati sajian makanan di sebelah arena berkuda. Puan duduk berhadapan dengan Prabowo di meja segi empat.

Selepas break jamuan makan siang, Puan dan Prabowo mengadakan pertemuan 4 mata di Wisma 1 Hambalang yang berada di sebelah pendopo utama. Wisma 1 Hambalang merupakan tempat yang biasa digunakan Prabowo menerima tamu pribadinya.

“Kehormatan besar kedatangan Ibu Puan Maharani. Saya merasa sangat dekat sama keluarga Bu Puan, keluarga Ibu Megawati Soekarnoputri Presiden ke-5 RI dan Pak Taufik Kiemas,” ucap Prabowo.

“Jadi hubungan kekeluargaan sudah lama terjalin. Sudah generasi ketiga, orangtua saya juga dekat dengan orangtua Bu Mega, kakek saya juga dekat dengan Bung Karno,” sambungnya.

Pertemuan antara jajaran PDIP dengan Gerindra hari ini memang cukup hangat. Banyak canda dan tawa yang terlontar dalam safari politik tersebut.

Puan pun mengucapkan terima kasih atas sambutan dari Prabowo dan jajaran Gerindra. Apalagi, Prabowo menyatakan mendapat kehormatan didatangi oleh Puan.

“Terima kasih atas sambutan yang hangat pada kesempatan ini. Saya diperkenankan untuk mencoba kuda kesayangan beliau. Berkuda perlu teori yang benar, perlu ketenangan, nggak boleh grogi,” ucap Puan.

“Dan saya ke sini penuh ketenangan karena saya datang ke sini merasa ke rumah keluarga sendiri. Seperti yang disampaikan Mas Prabowo, hubungan keluarga kami sudah jauh berjalan,” imbuhnya.

Menurut Puan, pasang surut dalam politik adalah hal yang biasa. Ia menegaskan, yang paling terpenting adalah silaturahmi kekeluargaan tetap harus terbina sekalipun berbeda pandangan politik.

“Kami harus menunjukkan komitmen bahwa saat bertanding kami bertanding, tapi saat bersanding ya kami harus bersanding,” pungkasnya. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Putusan MK Wajibkan Perempuan di AKD, Sri Rahayu: Langkah Besar Memperkuat Demokrasi

BLITAR – Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kerakyatan DPP PDI Perjuangan, Sri Rahayu, menyambut positif putusan ...
LEGISLATIF

Anton Kusumo Tampung Aspirasi Warga Kartoharjo, Masalah Lingkungan Jadi Fokus Utama

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Madiun, Anton Kusumo, mengadakan reses di Jalan Sendang Barat, RT ...
EKSEKUTIF

Bupati Sanusi Bakal Wajibkan Seluruh Perangkat Daerah Gunakan Hotel di Kabupaten Malang

MALANG – Bupati HM Sanusi berencana menerbitkan surat edaran (SE) terkait dengan kewajiban setiap perangkat daerah ...
LEGISLATIF

Gelar Pelatihan Barbershop, Erma Susanti Dorong Milenial dan Gen Z Masuk Sektor Industri Kreatif

BLITAR – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti, mendorong generasi milenial dan Gen Z masuk ke ...
LEGISLATIF

DPRD Dukung Pemkot Inventarisasi Warga ber-KTP Surabaya yang Berkeahlian di Bidang Teknik Sipil

SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, mendukung kebijakan pemerintah kota (Pemkot) menginventarisasi ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Blitar Dorong Perempuan Jadi Kekuatan Politik dan Penopang Kualitas Bangsa

BLITAR – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar menggelar seminar pendidikan politik bagi kader perempuan, di gedung ...