JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bertemu dengan jajaran Pimpinan Pusat GP Ansor yang dipimpin Ketua Umumnya, H Yaqut Cholil Qoumas di kantornya di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020) malam.
Turut mendampingi Hasto, sejumlah kader dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI yang berasal dari unsur NU seperti Muchamad Nabil Haroen dan Sekjen Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyrul Falah Amru.
Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut membahas sejumlah hal. Di antaranya menguatkan pembangunan bangsa dalam kerangka Pancasila demi Indonesia Raya.
Hasto menjelaskan soal hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan pada 10-12 Januari lalu, khususnya soal konsep haluan negara.
“Intinya seluruh gerakan Indonesia Maju harus berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana ini relevan bagi anak muda. Maka itu kami sampaikan ke GP Ansor,” kata Hasto.
Dia menyebut, hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh bapak bangsa, Bung Karno. Menurutnya, Bung Karno mengatakan Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengejar ketertinggalannya.
“Dan ternyata ini diterima baik oleh Ansor karena sebenarnya kita ini saudara sekandung sejak perjuangan berdirinya Indonesia,” jelas Hasto.
Dia mengungkapkan, pertemuan ini menghasilkan sebuah komitmen bekerja sama dalam kaderisasi kepemimpinan bersama, terlebih membangun generasi muda. “Dari dulu sejarah sudah menunjukkan kebersamaan Nasionalis dan NU,” kata Hasto.
Sementara itu, anggota DPR RI Gus Nabil Haroen, menambahkan, sebagai warga NU dan anggota Fraksi PDIP, dirinya sudah merasa partai itu sebagai rumah sendiri.
“Saya merasa di PDI Perjuangan itu seperti di rumah sendiri, bukan di rumah orang lain,” ungkap Gus Nabil.
Lebih jauh, untuk kerja sama PDIP dan Ansor, Ketua Umum Pagar Nusa NU ini memastikan, hal tersebut adalah hal konkret, dan secara ideologis, takkan berbenturan.
“Karena kami sama-sama memiliki frame kebangsaan. Dan yang biasa mengganggu kami juga sama,” tambah Gus Nabil.
Sedang Gus Yaqut menegaskan, GP Ansor menerima banyak ilmu lewat pertemuan dengan Hasto bersama jajarannya. Khususnya mengenai kebangsaan dan peradaban.
“Kami mendapat inspirasi membangun kembali peradaban Indonesia yang dulu pernah maju,” kata Gus Yaqut.
Lebih jauh, dia menuturkan kebersamaan PDIP dengan NU bukanlah isapan jempol. Sebab keduanya seakan selalu diikat oleh rasa yang sama.
Dia mencontohkan, bagaimana kaum nasionalis dan NU menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan bangsa, bahkan sering melakukan upaya adu domba.
“Malam ini menjadi penguatan komitmen agar itu tak terjadi. Kita rasakan betul itu. Selama ini Islam dibenturkan dengan Pancasila. Dan kami sepakat menyelesaikan ini lewat kerja bersama,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS