SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menggelar pertemuan dengan Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Sumenep di Pendopo Keraton Sumenep, Jumat (22/7/2022). Dalam pertemuan yang membahas isu-isu aktual seputar pendidikan tersebut, Bupati Fauzi menyampaikan harapannya agar DP Sumenep untuk bekerja secara maksimal dalam memajukan pendidikan Sumenep.
“Saya berharap dewan pendidikan ini bisa bersinergi dengan dinas pendidikan dengan maksimal, sehingga perbaikan-perbaikan dalam dunia pendidikan menghadirkan terobosan-terobosan untuk kemajuan,” ujar Bupati Fauzi.
Bupati Fauzi juga menjelaskan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam memajukan dunia pendidikan. Pertama, dunia pendidikan yang melayani sepenuh hati. Menurutnya, dinas pendidikan dan satuan pendidikan di bawahnya harus mampu melayani masyarakat secara sungguh-sungguh.
“Pertama, kita dorong pelayanan maksimal. Para siswa harus mendapatkan pembelajaran dan pendidikan yang maksimal. Wali murid juga bisa mendapatkan informasi seputar anaknya secara cepat dan efisien. Karena itu, saya akan meminta Disdik untuk segera merampungkan digitalisasi data pendidikan dalam satu aplikasi,” ujarnya.
Kedua, dunia Pendidikan yang bersih. Bupati Fauzi berharap tidak ada lagi praktik pungli dalam dunia pendidikan. Menurutnya, anggaran pendidikan yang besar di Disdik harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk melayani masyarakat tanpa pungli.
“Yang ketiga, kita dorong satuan pendidikan untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam pembelajaran, sehingga out put yang dihasilkan sesuai dengan tuntutan zaman. Terutama, seluruh stakeholder pendidikan harus tanggap dan siap siaga dengan perubahan dan tantangan zaman yamg bergerak cepat,” terang Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan terus mengawal segala kebijakan dan harapan Bupati Fauzi dalam memajukan pendidikan Sumenep. Ia juga menegaskan komitmen lembaganya untuk mensukseskan Sumenep literasi.
“Kita akan mengawal penuh Perbup literasi di satuan pendidikan. Kita akan mendorong sekolah-sekolah untuk menumbuhkan semangat dan tradisi berliterasi,” ujarnya.
Dosen STKIP PGRI Sumenep itu juga menjelaskan, kunci gerakan literasi sekolah adalah inovasi dan kreativitas guru. Ia berharap, guru-guru bisa menjadi teladan bagi para siswanya dalam hal berliterasi.
“Literasi itu hendaknya juga dimulai dari diri guru. Seorang guru harus mampu menampilkan diri sebagai sosok yang memiliki wawasan literasi. Guru harus akrab dengan dunia bacaan, dunia informasi,” jelasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS