Minggu
20 Juli 2025 | 11 : 26

Begini Makna Sebenarnya Trisakti Menurut Soekarno

pdip jatim - buku penjaga terakhir soekarno

pdip jatim - buku penjaga terakhir soekarnoJAKARTA – Pemerintahan Jokowi-JK menggaungkan ingin mengembalikan konsep Trisakti yang dulu dibuat oleh Proklamator Soekarno di awal kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya bagaimana konsep Trisakti tersebut?

“Sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Itu yang Bapak maksud dengan Trisakti,” kata Maulwi mencontohkan ucapan Soekarno, seperti yang dikutip detikcom dalam buku ‘Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno’ yang ditulis Asvi Warman Adam dan 3 rekannya, Jumat (3/10/2014)‎.

Menurut Soekarno, hanya dengan mengetahui ilmu pengetahuan modern dan mengerti sejarah kebudayaan Indonesia barulah konsep Trisakti miliknya dapat dipahami.

“Kalau diamati dengan teliti dan mendalam tentang Trisakti yang dimaksud Soekarno, pemikiran itu akan dapat menyusun kekuatan dan pembangunan bangsa sekaligus character bulding,” kata Maulwi.

Lebih jauh, konsep Trisakti ini dapat membuat Indonesia bergaul di kancah international dengan pernuh harga diri dan menghormati kedaulatan masing-masing. Selain itu Indonesia diyakini dapat merencanakan dan menyusun pola kerja sama ekonomi dengan negara-negara industri besar dengan percaya diri dan saling menguntungkan.

“Melihat keadaan saat ini, banyak gagasan pikiran Bung Karno yang relevan untuk menjawab dan memecahkan problematika sosial yang dihadapi bangsa Indonesia,” ucapnya.

Tentang membangun karakter rakyat Indonesia, Soekarno mengaku bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, bangsa Indonesia saat itu baru saja merdeka dari penjajahan Belanda selama tiga setengah abad dan tiga setengah tahun oleh Jepang. Hal ini membuat bangsa Indonesia (saat itu) sudah terbiasa sebagai bangsa kuli di antara bangsa-bangsa lainnya.

“Akibat perjuangan melawan Belanda, banyak terjadi kerusakan material, mental, serta moral. Memperbaiki kerusakan mental dan moral lebih sukar daripada memperbaiki kerusakan material,” kata Soekarno saat itu.

“Revolusi adalah suatu hal yang harus dijalankan dengan aksimu dan idemu sendiri. Perjalanan rakyat yang berjuang tidak pernah berhenti. Demikian penjelasan Bung Karno pada saya,” ucap Maulwi.

Sumber: detik.com

http://news.detik.com/read/2014/10/03/084731/2708500/10/begini-makna-sebenarnya-trisakti-menurut-soekarno

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Lampaui Target, Sudah Terbentuk 19 Koperasi Merah Putih di Kota Mojokerto

MOJOKERTO – Pemerintah Kota Mojokerto berhasil melampaui target pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di ...
KRONIK

Perluas Layanan Kedaruratan, Kanang Serahkan Ambulans untuk Warga Ngawi Barat

NGAWI – Anggota Komisi VI DPR RI, Ir. Budi Sulistyono (Kanang), menyerahkan satu unit mobil ambulans kepada warga ...
EKSEKUTIF

Pemkab Lumajang Tampilkan Stan Koperasi dan UMKM Binaan di Acara Jalan Sehat

LUMAJANG – Merayakan hari Koperasi, Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar acara senam dan jalan sehat di ...
KRONIK

Bupati Sugiri Ajak Muslimat NU Gotong Royong Atasi Kemiskinan

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menghadiri pelantikan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU ...
KRONIK

Hadiri Yudisium UIN KHAS Jember, Bupati Ipuk Motivasi Ratusan Guru untuk Inovatif

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menghadiri Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Universitas ...
KRONIK

Risma Suntik Semangat UMKM dan Ibu Rumah Tangga Konawe

KONAWE – Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Mantan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini (Risma), mengunjungi ...