Selasa
26 November 2024 | 8 : 46

Begini Cara Paslon MuRah Tangani Persoalan Harga Komoditas Pangan yang Menurun

pdip-jatim-241021-palon-MuRah

JOMBANG – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Mundjidah-Sumrambah (MuRah) membeber persoalan tentang turunnya harga komoditas pertanian dan perkebunan saat terjadinya panen besar-besaran.

Pada debat publik perdana Pilkada Jombang pada Sabtu (19/10/2024), Sumrambah pun memaparkan kondisi terkini dan tantangan yang dialami kelompok tani dan pekebun di Kota Santri.

Menurutnya, permasalahan utama yang dialami oleh kelompok tani adalah infrastruktur pasca pertanian. “Problem utamanya dulu petani masih punya sesek, masih punya terpal, masih punya lantai jemur, sekarang tidak,” jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan tersebut menampik soal masih tingginya harga komoditas beras.

“Ini adalah permasalahan yang sebetulnya setiap saat kita alami. Tapi ini tidak kita alami di tahun 2022, 2023, 2024 ini, karena harga padi relatif masih tinggi di atas 6.500,” ucap Sumrambah.

Dia menyebut, petani yang kini kebanyakan hanyalah pekerja kasar menyebabkan harga komoditas sangat bergantung pada perilaku pelaku-pelaku pasar yang lebih memiliki akses terhadap infrastruktur pasca pertanian.

“Ketika pasar berhenti membeli maka harga komoditas pasti akan jatuh,” ujarnya.

Praktisnya, sebut Sumrambah, kemandirian petani menjadi hal utama yang harus ditumbuhkan kembali oleh pemerintahan ke depannya.

“Kita sudah mencoba melakukan yang namanya program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat), fasilitasi petani kembali berkelompok, kembali bersama dalam satu hamparan. Kemudian mereka terfasilitasi oleh perbankan, saprotannya, dan yang terpenting off taker nya,” beber Sumrambah.

Dengan harapan, imbuhnya, ada selisih harga yang didapat petani dengan mengerjakan secara hulu ke hilir.

“Jadi ada direct (hubungan secara langsung) dari gapoktan, kelompok tani, dan off taker (pemasok). Sehingga margin yang tadinya hilang kini tidak hilang, karena mereka sudah bisa direct dengan off taker,” tambah dia.

Namun demikian, Sumrambah menilai, untuk kembali kepada kemandirian petani merupakan tugas yang tidak mudah. “Ini adalah sebuah perjalanan panjang, untuk kembali ke kejayaan pertanian,” tandasnya.

Untuk diketahui, program Makmur merupakan inisiatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menggunakan pola kolaboratif.

Program ini memanfaatkan kerjasama petani dan pekebun Indonesia dengan beberapa BUMN untuk melakukan permodalan, pembudidayaan, dan pemasaran produk pertanian atau perkebunan rakyat. (fath/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...