TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin merencanakan adanya 100 desa wisata selama dirinya menjabat sebagai Bupati Trenggalek.
Untuk mewujudkan hal tersebut bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini minta pada tiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) agar menjadi pengampu untuk 1 desa wisata.
“Kita menginginkan setiap OPD nanti minimal mengampu atau mengadopsi 1 desa wisata,” kata Arifin digedung Balai Benih Ikan Trenggalek, Selasa (15/6).
Untuk menciptakan 100 desa wisata dalam tiga tahun itu, dilakukan Pemkab Trenggalek dengan menciptakan 35 desa wisata di tahun pertama dan kedua. Lalu di tahun ketiga 30 desa wisata.
Penciptaan 35 desa wisata di tahun pertama didasarkan pada potensi, daya tarik destinasi wisata dan sebaran wilayah desa wisata yang merata. Tujuannya untuk membentuk pola perjalanan wisata dalam satu wilayah kecamatan.
“Jika berjauhan itu akan susah membentuk paket perjalanan wisata, nah kami mulai dari yang paling berdekatan dulu,” jelasnya.
Dalam upaya menciptakan desa wisata ini, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah desa, pegiat wisata, tokoh masyarakat dan siapapun masyarakat yang memiliki kepedulian dengan pengembangan wisata.
Meski demikian, sambungnya, pengembangan desa wisata itu nanti tergantung dari kondisi masing – masing desa wisata mulai dari daya tarik desa wisata kemudian kelembagaan dan komitmen.
Soal satu OPD harus bisa menjadi pengampu satu desa wisata, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata Tony Widianto menjelaskan, Bupati Arifin pada dasarnya memberikan kelonggaran pada tiap OPD untuk bisa memunculkan ide kreatif tentang penciptaan 100 desa wisata.
Tony mengatakan ide kreatif dari masing – masing OPD tersebut tidak bisa diartikan bahwa tiap OPD nantinya harus mendampingi terciptanya desa wisata secara penuh. Pengelolaan desa wisata kata dia tetap menjadi tugas pokok daripada Dinas Pariwisata Trenggalek.
Dalam upaya menciptakan desa wisata di masing – masing OPD, kata Tony, Bupati Arifin menekankan tiga hal yaitu yang pertama ASN harus memiliki semangat untuk melayani, semangat kolaborasi, dan kinerjanya terukur.
Dia mencontohkan desa wisata yang diampu oleh masing – masing OPD, misalkan Dinas Pertanian bisa mengampu desa wisata di bidang pertanian, kemudian Dinas Perikanan mengampu desa wisata dalam dunia budidaya ikan dan lain sebagainya. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS