BLITAR – Komisi III DPRD Kabupaten Blitar melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Ngudi Waluyo untuk melihat langsung proses pembangunan ruang ICU 4 lantai yang sedang digarap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Aryo Nugroho mengatakan, pembangunan ruang ICU 4 lantai di RS. Ngudi Waluyo merupakan proyek dengan anggaran terbesar yang dikerjakan Pemkab Blitar tahun ini.
“Anggaran yang digunakan adalah 27 miliar. Oleh karena itu kami di Komisi III akan terus memantau pengerjaan proyek ini agar hasil pembangunan benar-benar berkualitas,” kata Aryo Nugroho, Rabu (9/8/2023).
Dari hasil sidak yang dilakukan, politisi PDI Perjuangan itu mempunyai beberapa catatan yang harus diperbaiki pelaksana proyek.
Antara lain adalah kelambanan progres pembangunan yang sampai saat ini masih berjalan 9 persen. Sementara jika ditilik dari target selesai pembangunan yaitu bulan Desember, seharusnya bulan ini sudah mencapai 16 persen pembangunan.
Dengan begitu, pihak pelaksana harus mempercepat progres pembangunan agar tidak molor dari target yang telah ditentukan. Sebab, semakin lamban pembangunan maka akan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat yang juga akan terhambat.
“Jumlah orang yang dipekerjakan juga tergolong sedikit jika dibandingkan dengan besar gedung yang akan dibangun, tadi kami hitung jumlah pekerja hanya sekitar 30 orang saja,” sambung Wakabid Penanggulangan Bencana, Kesehatan, Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar ini.
Selain itu, dia juga menemukan adanya struktur beton yang keropos atau ditambal ulang dengan mutu material yang kurang bagus. Beberapa tiang juga terlihat miring sehingga terkesan dibangun dengan asal-asalan.
Terkait dengan hal tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar ini pun meminta kepada pihak pelaksana untuk memperbaiki kualitas bangunan agar saat rampung nantinya dapat berdiri kokoh dan awet serta aman dipergunakan.
“Lebih lanjut nanti terkait dengan kerusakan akan direkomendasikan ke laboratorium untuk dicek, kalau memang perlu dibongkar harus dibongkar dan diperbaiki. Tapi kalau masih kuat bisa dilanjutkan,” ungkapnya.
Aryo Nugroho menegaskan, pihaknya akan terus memantau proses pembangunan ruang ICU 4 lantai di RS. Ngudi Waluyo dan memonitor kualitas serta progresnya supaya dapat selesai tepat waktu tanpa mengesampingkan kualitas bangunan. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS