SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menginisiasi pembangunan tanggul di dua titik kritis, yaitu Jalan Pakal Madya dan Jalan Tengger Raya, Kecamatan Benowo. Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat pemkot dalam mengatasi masalah banjir yang telah lama menjadi perhatian warga setempat.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya mengerahkan puluhan anggota Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan pembangunan tanggul berlangsung efektif. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan banjir yang sering terjadi di kedua lokasi tersebut.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan tanggul di Pakal Madya, menjelaskan strategi penggunaan sandbag atau karung pasir sebagai langkah awal.
“Kami memulai dengan pemasangan sandbag setinggi 1 meter dari perbatasan Gresik sampai Kali Kluwung, yang nantinya akan diikuti dengan pembangunan dinding tanggul permanen,” jelas Eri Cahyadi.
Pembangunan tanggul permanen ini dirancang dengan pondasi yang kuat untuk menjamin durabilitas serta efektivitasnya dalam menahan air. Pendekatan bertahap ini dipilih untuk mengantisipasi kemungkinan hujan yang dapat terjadi sebelum tanggul permanen sepenuhnya terinstal.
Di sisi lain, Jalan Tengger Raya, Benowo, memiliki keuntungan berupa pondasi yang sudah ada, memungkinkan proses pembangunan tanggul menjadi lebih cepat.

“Di Tengger Raya, kami bisa langsung membangun dinding tanggul karena sudah ada pondasinya,” tambah politisi PDI Perjuangan ini.
Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang telah menimpa warga di kedua lokasi selama lebih dari satu dekade.
Eri Cahyadi juga mengingatkan warga untuk aktif melaporkan situasi genangan air melalui WAG Forkom (WhatsApp Grup Forum Komunikasi), memastikan pemerintah dapat merespon dengan cepat setiap kejadian banjir.
Selain pembangunan tanggul, terdapat rencana untuk meninggikan Jalan Tengger Raya, Benowo, sekitar 30-50 centimeter sepanjang 500 meter, seperti yang diungkapkan oleh Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi. Langkah ini diambil untuk memperkuat pertahanan daerah tersebut terhadap banjir.
Dengan target penyelesaian dalam satu bulan, proyek ini diharapkan dapat segera memberikan rasa aman bagi warga Surabaya, khususnya mereka yang berada di Pakal Madya dan Tengger Raya, dari ancaman banjir.
Pemkot Surabaya terus berupaya keras dalam mengatasi masalah banjir, menunjukkan komitmen untuk melindungi warganya melalui peningkatan infrastruktur dan sistem drainase yang lebih baik. (nia/pr)










