JAKARTA – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menyatakan siap menyosialisasikan empat pilar kebangsaan bersama MPR RI dengan cara dan gaya baru.
“Tentu perlu dilakukan dengan cara dan model-model baru. Apa yang telah ditempuh Ketua MPR dengan masuk ke lini-lini komunitas milenial ini merupakan terobosan,” kata Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas.
Penegasan itu disampaikan Anas saat penandatanganan kerja sama sosialisasi empat pilar dengan MPR RI di Jakarta, Kamis (9/7/2020). Selain Anas, penandatanganan memorandum of understanding (MoU) juga dilakukan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Turut menyaksikan, Sekjen Apkasi, Najmul Akhyar (Bupati Lombok Utara), Ketua Bidang Hubungan Antar-Lembaga Apkasi, Ahmed Zaki Iskandar (Bupati Tangerang), anggota Bidang UKM dan Ekonomi Kreatif Ade Munawaroh Yasin (Bupati Bogor) dan Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang.
Anas menyebutkan, cara-cara baru sosialisasi empat pilar tersebut dilakukan dengan munculnya Covid-19. Hal ini telah memunculkan tatanan baru dan menumbuhkan kembali semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai-nilai Pancasila dan telah menjadi bagian dari keseharian bangsa.
Apkasi, lanjut Bupati Banyuwangi ini, mengharapkan MPR bersama-sama dengan kabupaten-kabupaten bisa bersinergi memakai formula, yakni bagaimana caranya agar empat pilar MPR sampai ke daerah-daerah. Terutama kepada generasi muda dan anak-anak yang punya cara pandangnya kekinian.
“Harapannya dengan adanya MoU dan webinar yang kita lakukan ini, kami para bupati bisa mendengar langsung bagaimana cara-cara agar empat pilar MPR RI ini sampai ke generasi-generasi baru kita. Terutama kepada para generasi milenial maupun Generasi Z,” ujarnya.
Sementara itu dalam paparannya, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengakui bahwa kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI ini mungkin kurang begitu populer.
“Namun, kita harus tetap semangat mencari cara-cara baru dalam memberikan pembelajaran dan pemahaman agar nilai-nilai Pancasila tertanam di setiap generasi di tengah derasnya arus informasi dan teknologi,” ujar dia.
Bambang menegaskan harus ada kewaspadaan serius terhadap ancaman rusaknya gaya hidup generasi muda selain ancaman-ancaman terorisme maupun ancaman komunisme.
Oleh karena itu, dia mengingatkan generasi muda akan pentingnya nilai-nilai, budi pekerti dan filosofi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dia juga menyitir butir ketentuan UUD 1945, Pasal 18 (1) yang menyebutkan bahwa NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten dan kota. Dalam konteks implementasinya pemkab menjadi ujung tombak mengatur dan mengelola tata pemerintahan dan tatanan kehidupan masyarakat di daerah.
“Semangat membangun daerah diselaraskan dengan semangat membangun ikatan kebangsaan dan nasionalisme. Inilah harapan dan cita-cita kita dalam berbangsa dan bernegara. Kami sangat mengharapkan partisipasi dari para bupati sebagai kepada daerah di seluruh wilayah Indonesia yang tergabung di Apkasi,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS