JOMBANG – Alat peraga kampanye (APK) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang nomor urut 1, Mundjidah-Sumrambah, dirusak orang tidak dikenal (OTK).
Donny Anggun, juru bicara tim pemenangan paslon Mundjidah-Sumrambah, membenarkan adanya perusakan APK di dua lokasi.
“Kami tim Mundjidah-Sumrambah menyayangkan dengan tindakan-tindakan perusakan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab,” kata Donny Anggun, Senin (11/11/2024).
Rusaknya dua APK dari pasangan Mundjidah-Sumrambah tersebut diketahui pada Minggu (10/11/2024) pagi. Namun tidak diketahui kapan perusakan dilakukan.
Dua APK yang rusak, satu berada di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek. Sedangkan satu lainnya berada di wilayah Dusun Sumoyono, Desa Cukir, Kecamatan Diwek.
Perusakan APK dari pasangan Mundjidah-Sumrambah di Desa Ceweng, nampak menghilangkan wajah calon bupati. Menyisakan gambar calon wakil bupati.
Sementara kerusakan APK di Dusun Sumoyono, Desa Cukir, berupa perobekan gambar calon wakil bupati. Sehingga hanya tampak gambar calon bupati.
Sekilas terlihat, perusakan dilakukan dengan gunting atau diiris dengan pisau. “Ada dua yang dirusak. Relawan kita mengetahuinya pagi hari,” ujar dia.
“Adanya perusakan banner, ini menunjukkan kalau ada oknum yang tidak menginginkan Pilkada Kabupaten Jombang berjalan damai dan aman. Ada yang sedang berupaya memancing di air keruh,” sambung Donny.
Meski demikian, Wakil ketua DPRD Kabupaten Jombang itu berharap, perusakan APK tak lagi terjadi, termasuk APK paslon lainnya.
“Kami berharap ke depannya tidak ada lagi perusakan, baik untuk APK paslon nomor 1 maupun APK paslon nomor 2. Ini untuk menjaga agar Pilkada yang akan kita laksanakan bisa terlaksana dengan damai, aman, dan kondusif,” ujarnya.
Selain itu, Donny juga mengungkapkan, bahwa tim pemenangan Mundjidah-Sumrambah tidak akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum yang lebih lanjut.
Pihaknya bahkan mengimbau, agar para relawan dan pendukung pasangan MuRah untuk tetap tenang dan tidak bersikap reaktif menanggapi perusakan APK.
“Tidak (melaporkan). Karena ini pesta demokrasi, kita tidak perlu melaporkan atau ada ancaman hukum. Tetapi harapan kami, ada kesadaran dari oknum-oknum tersebut untuk tidak merusak pesta demokrasi di masyarakat dengan cara merusak fasilitas kampanye,” jelas dia.
Donny tetap optimistis, bahwa apa yang menimpa paslon MuRah, tidak akan mengendorkan semangat Mundjidah-Sumrambah untuk memimpin kabupaten Jombang pada periode kedua.
Karena tekad paslon petahana utamanya adalah untuk melanjutkan dan menyempurnakan program kerja yang belum tuntas.
“Masyarakat sudah cerdas dan mengerti calon yang tepat memimpin Jombang lagi. Ada perusakan APK ini, saya yakin masyarakat tidak ingin memiliki pemimpin yang punya sikap tidak terpuji,” tutupnya. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS