SURABAYA – Komunitas Arek Alumni ITS Milih Jokowi (KAAITS) menyampaikan beberapa rekomendasi penajaman program kemaritiman pada visi misi Jokowi – Jusuf Kalla pada Tjahjo Kumolo selaku Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK. Naskah rekomendasi disampaikan saat Tjahjo menghadiri peresmian sekretariat KAAITS di Jalan Sidosermo Airdas kavling 23, Surabaya, Kamis (5/6/2014) sore.
Koordinator KAAITS Ermawan Wibisono menyampaikan bahwa sebagai negara maritim sudah seharusnya kepemimpinan Indonesia mendatang memberi prioritas pada pembangunan kemaritiman. “Prioritas ini yang kami lihat secara tegas ada pada visi dan misi Jokowi-Jusuf Kalla,” ujar dia.
Naskah rekomendasi kebijakan maritim dalam bentuk buku itu memuat beberapa hal dari hasil kajian para alumni ITS di bidang masing-masing. Poin rekomendasi itu antara lain, pertama, penguatan fasilitas sarana pendukung transportasi laut yang diarahkan pada penguatan transportasi lewat laut dengan memperkuat pelabuhan-pelabuhan intermediate untuk memperpendek jalur distribusi ke area Indonesia timur.
Kedua, penguatan semua bentuk fasilitas dan kebijakan perbankan untuk diarahkan pada upaya memperkuat struktur industri manufakturing kemaritiman untuk menunjang perikanan laut dan transportasi laut. Ketiga, penguatan kebijakan untuk pengoptimalan hasil laut untuk mengembangkan kemandirian pangan dengan memperkuat SDM nelayan, memperkuat struktur manajemen dan pemasaran produk nelayan, dan memperkuat kebijakan perbankan dalam mendukung aktivitas produktif nelayan.
Keempat, penguatan fasilitas dan sarana penjagaan pulau terluar dan kekayaan laut dari penjarahan kapal-kapal asing yang seringkali lolos dari penjagaan aparat keamanan Indonesia. Dan kelima, pemanfaatan energi listrik terbarukan dengan penerapan hybrite technology dari arus laut, matahari, dan energi biodisel.
Menanggapi hal itu, Tjahjo mengungkapkan beberapa rencana program yang sudah termuat dalam visi misi Jokowi-JK. “Nanti, jika Jokowi-JK terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, sentra-sentra nelayan akan dibuat infrastruktur pendukung seperti misalnya SPBU mini, pabrik es mini, dan pelelangan yang lengkap dengan koperasi dan bank nelayan,” terang dia.
Poinnya, lanjut Tjahjo, adalah kesejahteraan rakyat. “Jadi, kesejahteraan nelayan, petani, guru, kaum ibu dan seluruh rakyat adalah tujuan utamanya. Priorotasnya pada bagaimana mewujudkan itu melalui program-program yang aplikatif, sederhana, dan berbasis kebutuhan,” pungkasnya. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS