SURABAYA – Kondisi Covid-19 Kota Surabaya akhirnya dinyatakan masuk level 2 pada Sabtu (4/9/2021). Tiga hari sebelumnya, pada Rabu (1/9/2021), Surabaya baru dinyatakan masuk level 3 atau zona kuning.
Juru bicara satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril membenarkan hal itu. Jibril bersyukur ibu kota Jawa Timur itu masuk level 2. ”Berdasar data yang dirilis assessment situasi Kemenkes RI, Surabaya sudah masuk level 2,” ujar Makhyan Jibril ketika dikonfirmasi pada Sabtu (4/9/2021) malam.
Kondisi itu dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya adalah positivity rate yang berada di bawah 5 persen.
”Alhamdulillah positivity rate rendah, 2,77 persen. Tracing ratio membaik, 18,69 persen,” jelas Makhyan Jibril, penerima beasiswa Chevening program health internship di King College University of London itu.
Turunnya level Covid-19 itu dibuktikan dengan turunnya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR). Per hari ini (4/9), BOR di Surabaya 18, 16 persen.
”Untuk angka kematian karena Covid-19, hanya berkisar di angka 3,08 per 100 ribu penduduk tiap minggu,” terang Makhyan Jibril.
Capaian tersebut melebihi target Pemerintah Kota Surabaya. Sebelumnya, pada Sabtu (4/9/2021), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan kondisi Covid-19 di Surabaya masuk level 2 minggu depan, yakni pada Senin (13/9/2021).
”Minggu depan target level 2. Berusaha mati-matian untuk itu,” tegas Eri pada Sabtu (4/9/2021) ketika hadir di gerai vaksinasi masal yang diselenggarakan Kamar Dagang Industri (Kadin) Surabaya.
Bila kondisi Covid-19 Surabaya sudah diturunkan hingga level 2, menurut Eri, perekonomian bisa digerakkan lebih masif.
”Sehingga level 2 mulai bisa menggerakkan ekonomi. Kami akan mengundang semua untuk memberi masukan dan apa yang baru dilakukan. Kesempurnaan ini orang hebat di Surabaya. Pemkot hanya memfasilitasi. Kami tunjukkan ini kekuatan Surabaya,” beber Eri.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai zona hijau dalam waktu satu minggu adalah dengan mempercepat vaksinasi. Mantan Plt Kepala DKRTH itu mengklaim bahwa per hari, Surabaya bisa melakukan vaksinasi pada 65 ribu warga.
”Bisa 65 ribu warga karena ada dukungan forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) dan Polrestabes Surabaya. Selain vaksinasi masal seperti ini, ada mobil vaksin keliling,” papar Eri. (jawapos)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS